Diinfus, Kulit Kaki Charlyn Menghitam

Kulit kaki Charlyn Mbuik (4) menjadi hitam seperti hangus terbakar beberapa saat setelah diinfus saat dalam perawatan di RSUD

Penulis: Hermina Pello | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/HERMINA PELLO
Kulit kaki kiri Charlyn Mbuik menghitam beberapa saat setelah diinfus. Selain menghitam, daging betis juga terlepas. Sampai saat ini keluarga belum mendapat kepastian sakit yang diderita Charlyn 

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Kulit kaki Charlyn  Mbuik (4) menjadi hitam seperti hangus terbakar beberapa saat setelah diinfus saat dalam perawatan di RSUD Prof. WZ Johannes Kupang.

Awalnya kulit kaki menjadi merah dan setelah itu menjadi menghitam Selain itu juga daging pada betis menjadi terlepas.

Fitri, ibu dari Charlyn yang ditemui di ruangan F kelas tiga anak RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang, Selasa (10/6/2014) mengungkapkan anaknya dirawat di rumah sakit tersebut.

"Pada bulan Januari masuk ke rumah sakit dan bulan Maret masuk lagi ke rumah sakit. Tetapi pada bulan April yakni 29 April, saat anak saya dibawa ke IGD, dan disana perawat memasang infus di kaki kirinya," ujarnya

Usai memasang infus sekitar satu jam, kaki anak saya mulai berwarna kemerahan dan dia bertanya kepada petugas di IGD beberapa kali tetapi tidak mendapat penjelasan yang diharapkan.

Inanuel Loasana dari humas RSUD prof dr WZ Johannes yang dihubungi, Selasa (10/6/2014) memberikan nota kepada kepala ruangan kelas III anak namun saat wartawan menghubungi kepala ruangan anak, Reynaldis Gerans, S.Kep namun Reynaldis mengungkapkan yang berhak memberikan keterangan mengenai Charlyn adalah direktur RSUD Johannes atau orang yang ditunjuk.

Wartawan juga mencoba bertemu dengan Wadir Pelayanan, dr Minah Sukri namun dokter Minah masih memberikan ujian kepada dokter muda.

"Ibu Wadir minta jam tiga sore baru bisa ketemu dengan ibu," ujar sekretaris wadir pelayanan. Meski demikian, dokter Minah sempat keluar dan bertemu dengan wartawan dan berjanji akan memberikan penjelasan.

"Nanti saya jelaskan, tetapi sekarang ini tidak bisa karena saya masih memberikan ujian kepada dokter muda. Kalau hanya satu dua menit, tidak cukup waktunya karena ceritanya panjang," katanya.*

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved