Breaking News

Kantor KPU SBD Terbakar

Ketua DPRD SBD: Yang Di Luar SBD Berhentilah Hembuskan Isu

Ketua DPRD SBD, Yosep Malo Lende menyayangkan hal itu (pembakaran kantor KPU) terjadi

Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfred Dama

POS KUPANG.COM, TAMBOLAKA -- Ketua DPRD SBD, Yosep Malo Lende menyayangkan hal itu (pembakaran kantor KPU) terjadi. "Siapa yang bakar harus bertanggung jawab. Dan, siapa yang memicu sampai akibat itu terjadi, juga harus bertanggung jawab," tegas Malo Lende saat dihubungi, Jumat sore.

Dia mengatakan, sudah dari jauh-jauh hari selalu diingatkan semua pihak harus menjaga situasi SBD kondusif, apalagi menjelang pelaksanaan pileg. Gubernur NTT juga mengimbau agar colling down dulu, tapi ada pihak yang tidak mau mendengar karena merasa mereka lebih tahu tentang kondisi riil SBD.

"Apa yang terjadi menjadi proses pembelajaran demokrasi di SBD. Dia mengharapkan semua stakeholder, termasuk yang ada di luar SBD, untuk berhenti menghembuskan isu-isu yang terus meruncing amarah warga," katanya.

Malo Lende juga mengharapkan agar apa yang sudah terjadi tidak terulang kembali. "Ini kejadian yang terakhir," harapnya.

Sebelumnya, Tigabelas hari menjelang pelaksanaan pemilu legislatif (Pileg), 9 April 2014, gedung Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dibakar massa, Jumat (28/3/2014) sore.

Logistik Pileg, termasuk surat suara DPD, DPR RI, DPRD propinsi dan DPRD kabupaten yang sudah dilipat dan dipak-pak, ludes terbakar. Polisi mengamankan sekitar 100 orang warga.

Api tidak cepat menjalar karena logistik dalam kondisi tertumpuk. Meski demikian, aparat keamanan dan warga tidak berani masuk untuk menyelamatkan barang-barang, termasuk logistik, karena massa menaruh beberapa bom molotof di dalam ruangan.
Upaya pemadaman api menggunakan mobil water canon milik Polres Sumba Barat. Beberapa mobil tangki, termasuk milik Dinas Pekerjaan Umum, juga dikerahkan, namun tidak cukup membantu karena kehabisan air. Tidak ada sumber air di dekat lokasi kejadian. Hingga pukul 18.00 Wita, api belum berhasil dipadamkan. Terdengar beberapa kali bunyi ledakan, yang diduga bom molotof.

Setelah membakar, massa bergerak pulang dengan menumpang dua unit truk, masing-masing dengan nomor polisi L 9092 UP dan B 9214 GYU. Saat itu, polisi mencegat dan mengamankan 100 warga di markas Polsektif Loura untuk dimintai keterangan.*

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved