Malaysia Airlines Hilang
Inmarsat Ungkap Cara Melacak Posisi Terakhir Pesawat MH370
Najib Razak mengatakan metode yang digunakan dalam mencari lokasi terakhir MH370 belum pernah dilakukan dalam penyelidikan
POS KUPANG.COM -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak telah mengeluarkan pernyataan bahwa pesawat Malaysian Airlines penerbangan MH370 berakhir di selatan Samudera Hindia. Konfirmasi Perdana Menteri Malaysia tersebut dilakukan setelah pencarian MH370 memasuki minggu ketiga.
Dalam pernyataannya, Najib Razak mengatakan metode yang digunakan dalam mencari lokasi terakhir MH370 belum pernah dilakukan dalam penyelidikan kecelakaan pesawat terbang sebelumnya. Seperti apa metode tersebut?
"Para penyelidik (Inmarsat) menggunakan metode yang mirip dengan Target Motion Analysis, metode yang sering digunakan oleh awak kapal selam dalam menentukan posisi dengan menghitung jarak ping," ujar Gerry Soejatman, konsultan independen sekaligus pengamat penerbangan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/3/2014).
Seperti diungkapkan oleh PM Malaysia, pihaknya diberi penjelasan oleh UK Air Accidents Investigation Branch (AAIB) yang bekerjasama dengan perusahaan penyedia layanan komunikasi Inmarsat mencari keberadaan MH370.
Inmarsat memiliki sejumlah satelit yang berada di orbit bumi. Berbeda dengan satelit komunikasi pada umumnya yang lebih banyak digunakan untuk menjangkau area daratan, satelit Inmarsat digunakan untuk menyediakan jalur komunikasi pelayaran dan penerbangan, yang artinya juga memiliki cakupan di samudera.
"Walau ACARS telah dimatikan, namun antena satelit di pesawat terus mengirim sinyal, dan satelit selalu mengecek apakah antena tersebut mati atau tidak," jelas Gerry. "Jika tidak ada respon, maka sesi untuk antena tersebut akan dihentikan oleh satelit," imbuhnya.
"Ping time satelit tersebut dijadikan sebagai jarak pesawat relatif terhadap satelit, jarak tersebut memiliki footprint di bumi," demikian jelas Gerry.
Saat itulah Inmarsat menyampaikan informasi tersebut kepada pihak Malaysia pada Rabu (12/3/2014). Namun, pihak Malaysia baru mengumumkan ke publik dalam konferensi pers yang disampaikan PM Najib Razak pada Sabtu (15/3/2014). Baru setelah itulah fokus pencarian MH370 dialihkan ke Selat Malaka dengan koridor utara dan selatan.
Dengan mempelajari ping dari pesawat tersebut, Inmarsat bisa mengetahui bahwa MH370 masih terbang selama kurang lebih lima jam setelah meninggalkan wilayah udara Malaysia, antara koridor utara atau selatan. MH370 dilaporkan terbang dalam ketinggian di atas 30.000 kaki.
Metode Inmarsat cari MH370
Lalu bagaimana Inmarsat bisa menentukan lokasi MH370 berada di Samudera Hindia? Walau PM Najib Razak mengatakan bahwa metode yang digunakan dalam mencari MH370 belum pernah digunakan sebelumnya, namun metode tersebut sebenarnya bukanlah metode benar-benar baru.
"Kami mempelajari efek Doppler, yaitu efek perubahan frekuensi akibat pergerakan satelit dalam orbit bumi yang tidak sepenuhnya berbentuk bulat," ujar Chris McLaughlin, Senior Vice President of External Affairs Inmarsat, seperti dikutip dari The Telegraph, Senin (24/3/2014).
Inmarsat kemudian melakukan analisis lebih lanjut dengan mengumpulkan lebih banyak model data efek Doppler dari pesawat yang terbang ke utara dan selatan.
Dengan mempelajari dua model data tersebut, dan membandingkannya dengan data pergerakan pesawat lain yang memiliki trajectory (pergerakan pesawat mengikuti lengkung bumi) yang sama, Inmarsat menyimpulkan bahwa pola terbang ke selatan lebih cocok dengan data ping yang didapat dari MH370.
Data ping tersebut kini mempersempit luas pencarian MH370 menjadi hanya 3 persen dari keseluruhan koridor selatan di Samudera Hindia yang harus disisir.
"Kami berhasil mengetahui dari mana pesawat mengirim ping terakhirnya, dan kami juga telah memperhitungkan bahwa di titik tersebut pesawat sudah kehabisan bahan bakar, dan tidak akan bisa mengirim ping otomatis selanjutnya," terang McLaughlin.
Walau demikian, McLaughlin belum bisa mengatakan apakah setelah kehabisan bahan bakar pesawat tersebut bisa mendarat di air dengan selamat atau tidak. Namun, foto satelit dari beberapa negara saat ini dilaporkan memotret serpihan-serpihan yang diduga milik Boeing 777-200 Malaysian Airlines di selatan Samudera Hindia, sekitar 200 km dari Perth, Australia.
Itulah data yang dijadikan sebagai dasar bagi PM Najib Razak yang mengeluarkan pernyataan bahwa penerbangan MH370 berhenti di sebelah selatan Samudera Hindia. Pernyataan tersebut masih berdasar pada data satelit, sementara bukti MH370 jatuh di laut belum dikonfirmasi.
