Kekeringan Melanda NTT
Drs. Ignatius Sinu Bataona, M.A: Memanen di Musim Panas
daerah-daerah yang mengalami gagal panen tahun 2014 ini akan terus dilanda kondisi kekurangan pangan
Mereka bisa dengan mudah beternak secara intensif karena hijauan ternak sudah disiapkan sendiri di ladang dan pekarangan rumah masing-masing. Gala-gala, lamtoro, pisang, mahoni, jati, kesambi, asam, kopi, cengkeh, mete, kemiri, dan lain-lain yang tumbuh subur membentuk kawasan hutan di lahan-lahan pekarangan dan bekas-bekas belukar, serta bukit-bukit dan dataran-dataran gundul adalah bukti dari diwujudkannya mimpi mengoptimalkan lahan-lahan pertanian di Propinsi NTT, daerah lahan kering yang bisa menjadi hijau oleh tanaman perkebunan dan kehutanan.
Gagal panen sebagaimana sedang dialami sebagian kecil petani di Malaka, Lembata, TTS, dan Sumba Timur menyebabkan para petani di daerah itu cemas akan kekurangan pangan pokok yang selalu tersedia di dalam lumbung masing-masing. Yang paling cemas adalah para petani di daerah pedesaan yang miskin aksesibilitas, jauh dari pasar dan sulit menjangkau pasar.
Mereka memiliki sejumlah alternatif, seperti dapat menjual hasil ternak dan hasil perkebunan untuk mendapatkan uang guna membeli beras dan jagung. Namun yang mereka hadapi adalah sulitnya menjangkau pasar. Pemerintah dalam hal ini diharapkan untuk membantu memberikan kemudahan. *