Bencana hujan angin di NTT
Filomena: Pemerintah Tolong Bantu Saya
Hujan deras disertai angin kencang, Selasa (21/1/2014) petang, merobohkan lima rumah milik warga Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah.
POS-KUAPNG.COM, OELAMASI -- Hujan deras disertai angin kencang, Selasa (21/1/2014) petang, merobohkan lima rumah milik warga Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah. Selain itu, puluhan rumah terendam hingga lutut orang dewasa.
"Memang benar, Selasa sore kemarin, ada lima unit rumah yang roboh akibat banjir dan angin kencang," jelas Sekretaris Desa Oebelo, Izack Zeth Tode, di Kantor Desa Oebelo, Rabu (22/1/2014) pagi. Selain itu, puluhan rumah terendam banjir hingga lutut orang dewasa. "Dari dulu, desa Oebelo selalu jadi langganan banjir bila musim hujan," tambah Izack.
Rumah yang roboh, rinci Izack, yaitu Edegar Jose Pinto, atap dan kayu kap rumahnya diterbangkan angin. Dinding rumahnya juga roboh. Berikutnya, dinding tembok rumah Ny. Filomena da Costa Bello, ambruk sebagian karena diterjang banjir.
Selanjutnya, rumah milik Nikolas Nahak, dinding tembok kamar tidurnya ambruk diterjang banjir bandang. Selain itu dapur milik Agustino da Costa juga ambruk seluruhnya. Dan, WC dan kamar mandi milik Carlito da Cruz hancur diterjang banjir bandang.
"Angin sangat kencang. Datang tiba-tiba lalu menerbangkan atap seng bersama kayu kap-nya," jelas Edegar Jose Pinto, Rabu pagi. Saat ditemui di rumahnya, ia bersama tetangga sedang memasang kap atap rumahnya.
"Cuma bantuan seng belum ada. Kayu yang ada pemberian tentangga. Harus ada kayu yang lebih kuat," jelas Pinto, didampingi istrinya.
Ny. Filomena da Costa Bello, yang ditemui di rumahnya di resetlement Oebelo, mengatakan terjangan banjir dari arah perbukitan menghantam dinding tembok rumahnya hingga roboh.
"Pemerintah tolong bantu saya batako dan semen. Soalnya yang roboh ini dinding kamar saya," jelas Ny. Filomena.
Tetangga Ny. Filomena yang berjarak 10 meter, yakni Niko Nahak, mengalami nasib yang sama. Salah satu dinding tembok kamarnya juga roboh diterjang banjir dan lumpur.
"Saya dan istri tidak bisa tidur kemarin malam sebab banjir menghantam kompleks resetlement di sini sejak Selasa sore," kata Nahak.
Pantauan Pos Kupang, tembok rumah Ny. Filomena dan Niko Nahak, belum diplester. Sehingga banjir bandang disertai lumpur mudah merobohkan tembok rumah mereka.