Bencana hujan angin di NTT

Rumah Kamilus Roboh

HUJAN lebat disertai angin kencang di Atambua menyebakan rumah milik Kamilus Asa, di Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Kota Atambua, roboh.

POS KUPANG/FREDI HAYONG
TERGENANG AIR--Rumah warga di Kelurahan Rinbesi, Kecamatan Atambua Selatan, Belu tergenang air luapan banjir dari kali di kawasan Tini, Minggu (19/1/2014) 

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA -- HUJAN lebat disertai angin kencang di Atambua menyebakan rumah milik Kamilus Asa, warga RT 01/RW 02, Kelurahan  Tenukiik, Kecamatan Kota Atambua, Jumat (17/1/2014), pukul 04.30 Wita roboh tertimpa pohon johar.

Pohon sebesar pelukan tangan orang dewasa itu roboh dan mengenai rumah bebak itu hingga rata tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Pemilik rumah, Kamilus Asa, ditemui di lokasi kejadian, Jumat (17/1/2014), mengungkapkan, keluarganya tidak menyangka angin kencang disertai hujan lebat menyebabkan pohon johar yang berada tepat di samping rumahnya tumbang dan menindih rumah hingga rata tanah.

"Waktu kejadian itu istri dan anak-anak semua di rumah. Saya malam itu ada jaga malam di SDI Tenukiik. Hujan dan angin kencang itu memang ngeri sekali dan tadi pagi (Jumat, 17/1/2014) sekitar pukul 4.30 Wita. Pohon johar itu tumbang dan menghantam rumah saya sampai roboh rata tanah. Rumah saya terbuat dari bebak.

Tapi saya syukur pada Tuhan, batang johar tumbang arahnya di ruang tamu bukan di kamar yang malam itu ditempati istri dan anak-anak," tutur Kamilus.

Kamilus menghubungi Ketua RT 01 dan lurah, dan warga datang memotong pohon dan membongkar puing-puing rumah, serta menyelamatkan barang yang masih bisa digunakan.

Lurah Tenukiik, Sirelus Taolin,  di lokasi kejadian menuturkan, langkah yang diambilnya, selain melaporkan kejadian ini kepada kecamatan, BPBD Belu dan  Dinas Sosial, Nakertrans Belu, serta bersama warga membantu korban mengamankan barang-barangnya.

Untuk sementara keluarga Kamilus ditampung di gedung KUD sambil dicarikan jalan keluar membangun kembali rumah dengan memanfaatkan dana program P2KP dari (Proyek PNPM-Perkotaan),

"Keluarga korban ini terkategori miskin. Kita akan prioritaskan bangun kembali rumahnya dari program PNPM-P. Kita juga usahakan di tahun 2014 ini sudah bisa dibangun lagi," kata Taolin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved