Gunung Api

Bencana Letusan Gunung Rokatenda Tanggung Jawab Pemda Sikka

Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera menyatakan, status bencana letusan gunung api Rokatenda di Pulau Palue,

Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/ARIS NINU
Pengungsi Palue yang berada di Kamp Pengungsian Kantor Bupati Sikka yang terbakar di Jalan A Yani Maumere, Rabu (14/8/2013) siang. 

POS KUPANG. COM, MAUMERE -- Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera menyatakan, status bencana letusan gunung api Rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, masih berstatus daerah. Artinya, bencana itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, namun tetap  di-back up pemerintah pusat.

Ansar menegaskan hal tersebut di sela-sela memantau pengungsi asal Pulau Palue di kantor lama Bupati Sikka di Jalan Ahmad Yani,  Maumere, Rabu (14/8/2013).

Para pengungsi ini sebelumnya ditampung di tenda-tenda di halaman Kantor Bappeda Sikka,  kemudian dipindahkan ke lokasi permanen di kantor lama Bupati Sikka, Selasa (13/8/2013) sore.

Saat memantau pengungsi, Ansar didampingi Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga, SP, Wakil Bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar dan istri, Danlanal Maumere, Kolonel Andi Willy, Kapolres Sikka, AKBP Budi Hermawan, SIK, dan sejumlah pejabat lainnya.

"Saya kira bencana ini masih status daerah. Artinya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita. Tetapi dari BNPB Pusat  back up kita," kata Ansar.

Ansar mengatakan, pemerintah dan semua elemen terkait siap menangani pengungsi ini. Untuk logistik, kata Ansar, masih cukup. Stok beras pemerintah mencukupi. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada mereka yang peduli dan telah terus menerus membantu lauk maupun sumbangan lainnya.

Mengenai kegiatan evakuasi, Ansar mengatakan, masih terus dilakukan. Hari Rabu (14/8/2013), ada 115 orang pengungsi yang dievakuasi dari Uwa di Palue ke Maumere. Ratusan orang pengungsi ini berasal dari Kampung Cawalo di Desa Rokirole. "Kami senang karena dengan mau atau inisiatif sendiri datang ke Maumere," kata Ansar.

Dikatakannya, dilihat dari kapasitas kantor lama Bupati Sikka dibandingkan dengan jumlah pengungsi yang ditampung, maka tidak memungkinkan lagi untuk menambah pengungsi menampung di tempat itu. Karena itu, kata Ansar, pemerintah akan menyiapkan lagi gedung Ven yang ada di Pelabuhan Lorens Say untuk menampung pengungsi yang datang.
                                                                              KRI Sultan Nuku
Untuk mengevakuasi pengungsi, Danlanal Maumere, Kolonel Andi Willy kepada wartawan di lokasi pengungsian, mengatakan, TNI AL telah mengerahkan sebuah KRI Sultan Nuku ke Pulau Palue. Hari Rabu (14/8/2013), KRI Sultan Nuku  mengevakuasi 115 pengungsi dari Palue ke Maumere.

Willy mengatakan, KRI akan siap di Maumere setelah evakuasi pengungsi. "Jika masih ada kegiatan evakuasi selanjutnya, KRI akan bertolak ke Palue untuk melaksanakan tugas kemanusiaan tersebut," katanya. (oma/ris)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved