Kampanye Pilgub NTT
Tulis Anggur Merah
Rindu aku kepadamu, rinduku lihat tawa bahagia, mengapa harus berduka, bila memang bisa bahagia...
Penulis: Hermina Pello | Editor: omdsmy_novemy_leo
rinduku lihat tawa bahagia,
mengapa harus berduka,
bila memang bisa bahagia...
POS-KUPANG.COM --- SEPENGGAL syair lagu berjudul Anggur Merah ini sudah bisa diakses melalui Nada Sambung Pribadi (NSP) pengguna Telkomsel, XL dan Flexi karena di-launching sejak awal Januari 2013.
Penulis syair lagu ini Rambu PL Samapaty dibantu suaminya Rolland Ndoloe.
Rambu, demikian disapa, adalah seorang seniman, juga salah seorang kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Wanita kelahiran Waikabubak, anak bungsu dari pasangan Umbu Remu Samapaty (alm) dan RA Lauwoie, ini sudah lama bergelut di bidang seni.
"Sebagai orang PDIP, kader harus mendukung partai. Dan, karena gubernur berasal dari PDIP, otomatis kader harus mendukung program gubernur yang telah mengembalikan kedaulatan itu kepada rakyat. Lagu ini sesuai karakter Gubernur NTT yang rendah hati dan memikirkan rakyatnya. Awalnya, ada lima orang yang menulis tentang Anggur Merah, termasuk saya. Sebagai seniman, saya berpikir kenapa Anggur Merah tidak dibuat dalam bahasa seni, dalam lagu. Saya bilang kepada suami saya. Kami berdua sama-sama tulis Anggur Merah," ungkap Rambu.
Tamatan Akademi Sekretaris dan Managemen Indonesia (ASMI) Jakarta yang dikenal sebutan Kampus Ungu, ini mengatakan, di mana-mana orang bicara tentang Anggur Merah, bukan saja orang merasakan hasilnya, tetapi juga menikmati lewat seni dan bahasa seni, itu lebih indah lagi. Sekarang ini sudah masuk NSP Telkomsel, Flexi dan XL.
"NSP ini sudah mulai banyak diakses, tapi mungkin Pak Frans (Frans Lebu Raya, Gubernur NTT, Red), saja belum tahu karena saya belum pernah menyampaikannya kepada beliau. Tapi inilah bentuk dukungan saya," ujarnya.
Rambu sempat bekerja sebagai model di Konika Film, model perangko tahun 1986, pernah menjadi model iklan BRI, main di sinetron TVRI di Jakarta dan mengeluarkan lagu rohani.
Ia mengatakan, seniman di NTT harus sehati sesuara untuk kemajuan musik di NTT. "Kalau kita tetap tidak sehati, susah untuk menembus pasar nasional. Kenapa orang Ambon bisa. Karena mereka benar-benar bergandengan tangan untuk karya mereka. Musik NTT harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Rambu.
Pemilik studio pengembangan bakat dan kepribadian anak, serta Pimpinan R & N Production ini mengungkapkan, ia kembali ke NTT untuk memberikan peluang dan kesempatan bagi anak-anak NTT berkiprah di bidang seni karena peluang cukup besar.
"Saya ada wadah untuk membuat mimpi mereka menjadi kenyataan," kata mantan Sekretaris PT Leujade Film, yang juga pernah menjadi Asisten Manajer PT Sari Koyo Toko International.
Saat ini, mantan manajer pemasaran PT Jackson Record Jakarta itu, lebih fokus pada kegiatan perempuan dan anak. Dia juga membina bakat dan pengembangan anak mulai dari usia tiga tahun hingga 16 tahun.
Meskipun bukan anggota Dewan, tapi Rambu mengaku kegiatannya lebih banyak turun ke masyarakat karena sejak kecil memang terbiasa bersama masyarakat.
"Turun ke masyarakat, saya bisa tahu apa kebutuhan mereka," ujar Rambu.