Semarak VOK Dance Competition

Sebanyak 15 grup dance dari berbagai daerah di NTT mempertontonkan kemampuan dalam VOK Dance Competition di Triple X Club Kupang.

Editor: Alfred Dama
zoom-inlihat foto Semarak VOK Dance Competition
POS KUPANG/ALF
PANITIA penyelenggara dan pendukung VOK Dance Competition dan penggemar dancer pose bersama.
POS KUPANG.COM --  Sebanyak 15 grup dance dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) mempertontonkan kemampuan dalam VOK Dance Competition di Triple X Club Kupang.

Di depan pecinta dancer bahkan sesama pedencer, mereka menunjukkan kebolehan menggerakkan badan secara bersama-sama dan segerak mengikuti iringan musik yang menghentak keras dengan volume tinggi.

Para padencer tersebut merupakan kelompok anak muda yang menyukai tarian "import" tersebut. Mereka datang dari Kalabahi-Alor, SoE-Timor Tengah Selatan (TTS), Kefamenanu-Timor Tengah Utara (TTU), Atambua-Belu serta Kota Kupang sebagai tuan rumah.

Kompetisi yang berlangsung hampir sebulan tersebut efektif dilaksanakan seminggu sekali berlangsung meriah. Kegiatan ini digelar pada   9 September, 13 September ini grand final pada Sabtu  (15/9/2012) lalu. Ada dua kategori dalam kompetisi kali ini yaitu dance dan shufle.

Masing-masing peserta sama-sama menunjukkan kelebihan  masing-masing. Meski datang dari berbagai daerah, namun mereka tetap tampil pada gaya gerak yang hampir sama. Sebab, pada intinya mereka sama-sama menyukai gaya gerakan ini. Dan, mereka telah membentuk komunitas-komunitas kecil yang langsung diberi nama grup.
Jack Kalla,  Pimpinan J&D Production selaku pihak penyelenggara, mengatakan, dancer merupakan seni yang sangat digemari anak muda. Namun, perhatian terhadap jenis tarian modern ini sangat minim.

Sebagai anak muda, pihaknya tergerak menggelar kompetisi bahkan ini dilakukan tingkat propinsi NTT yang diawali dengan road show audisi di tingkat kabupaten mulai dari Kalabahi, SoE, Kefamenanu dan Atambua.

"Masing-masing yang terbaik dari kota-kota datang dan berkompetisi di Kupang. Sebenarnya kami juga mengundang dari daerah lain seperti Maumere, tapi ada kendala sehingga mereka tidak datang. Padahal mereka berminat untuk datang. Potensi mereka besar untuk dancer ini," jelas Jack yang juga seorang vokalis ini.

Selama kompetisi, para remaja tersebut tampil memukau penonton. Mereka mempertontonkan kelincahan, kelenturan, gerakan yang energik, namun serasi dan kompak mengikuti iringan musik. Para penonton pun memberikan dukungan berupa tepuk tangan dan teriakan yang memberi semangat.

Bahkan, sesama peserta pun memberi dukungan kepada kompetitor mereka. Suasana ini memberi gambaran, komunitas pecinta seni gerak ini bisa bersatu meski mereka datang dari berbagai daerah, karena mereka sama-sama menyukai seni yang sama.
Suasana pada malam final sangat seru dan menegangkan karena persaingan antar grup dance untuk menjadi yang terbaik tak terelakan. Grup band yang datang dari Kalabahi, Atambua, Kefamenanu, SoE dan Kupang menampilkan gerakan dan koreo mereka yang sangat enerjik dan bervariasi.  

Kembangkan Bakat
Jack Kalla mengakui banyak talenta muda di NTT sulit menyalurkan bakatnya, sementara di sisi lain perhatian pemerintah juga masih minim untuk mendukung acara ini. Padahal, acara sejenis sangat memungkinkan bagi anak muda untuk berkreasi sehingga mereka bisa jauh dari hal-hal yang tidak diharapkan.

"Kami sangat mengharapkan dukungan pemerintah, kalau saja ada dukungan itu, maka semakin banyak bakat-bakat remaja yang bisa disalurkan dalam dunia seni," jelasnya.

Dunia seni dalam hal ini antara lain vokal, grup band, dancer dan berbagai aktivitas seni yang kerap dilaksanakan anak muda. "Kalau bisa ke depan ada dukungan dari pemerintah sehingga dapat menghimpun smua peserta dari semua kabupaten di NTT sehingga lebih saling mengenal unuk peningkatan bakat generasi muda," jelasnya. (alf)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved