Mebel Kayu Jati Diminati Warga Kupang
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Bahan mebel dari kayu jati saat ini makin diminati warga Kota Kupang. Selain kuat, mebel dibuat sesuai selera konsumen.
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- pos-kupang.com -- Bahan mebel dari kayu jati saat ini makin diminati warga Kota Kupang. Selain kuat, mebel dibuat sesuai selera konsumen.
Hal ini diungkapkan Sulur, pemilik Mega Mebel yang ditemui Pos Kupang di lokasi usahanya di Jalan WR Monginsidi, Kelurahan Fatululi, Kupang, Rabu (22/6/2011).
Sulur mengatakan, produk mebel dari kayu jati saat ini makin diminati warga Kota Kupang karena hasil dari kayu jati lebih kuat dan bertahan lama. Selain itu, model yang diproduksi juga tidak monoton, bahkan dapat dibuat sesuai keinginan atau selera konsumen.
Menurut Sulur, hampir seluruh produk mebel seperti untuk aksesoris rumah tangga atau instansi pemerintahan dan lembaga pendidikan dikerjakan dari bahan kayu jati dengan waktu pembuatan relatif singkat. “Contohnya lemari pakaian dua pintu, dapat diselesaikan dalam jangka waktu dua hari sama seperti membuat meja. Sedangkan untuk daun pintu rumah atau kantor, dapat diselesaikan hanya dalam sehari,” kata Sulur.
Sulur menyebutkan, dari sejumlah hasil mebel yang diproduksi perusahaan itu, yang paling tinggi permintaannya adalah lemari, meja dan kursi. Dalam sebulan tiga produk itu dapat terjual belasan hingga puluhan unit.
Ditanyai tentang harga jual masing-masing produk yang dihasilkan itu, ia mengatakan harga jual bervariasi tergantung produk yang diinginkan seperti harga lemari pakaian memiliki harga yang berbeda dengan harga jual kursi ataupun meja makan. Selain itu, harga jual juga akan berbeda antara yang menggunakan ukiran dan tanpa ukiran, dimana yang ukiran memiliki harga lebih tinggi dari pada harga produk tanpa ukiran.
“Misalnya lemari pakaian biasa tanpa ukiran ukuran dua pintu dijual dengan harga Rp 1.500.000/unit. Sedangkan lemari ukiran dijual dengan harga Rp 1.750.000/unit.
Sementara meja makan ukuran 1 x 2 meter, dijual dengan harga Rp 1.750.000/unit, sedangkan meja sudut dijual dengan harga Rp 500.000/unit,” jelas Sulur.
Disinggung pasokan kayu jati ke perusahaannya, Sulur mengaku tidak mengalami kesulitan, karena stok kayu cukup banyak. Hampir seluruh Dataran Timor memproduksi kayu jati. Bahkan Sulur mengaku tidak pernah memasok kayu jati dari luar Pulau Timor dengan harga yang mahal.
“Daerah pemasok kayu jati cukup banyak di Timor. Rata-rata semua daerah di Timor ini menghasilkan kayu jati seperti Takari, Atambua, Kefamenanu, SoE, Pariti dan juga Baumata sehingga kami tidak pernah pasok kayu jati dari luar Timor,” katanya.
Ditambahkannya, kayu jati dibelinya dalam ukuran kubikasi. Ada juga dalam bentuk gelondongan dengan harga bervariasi tergantung ukuran kayu.