Hari Kartini
Nyonya Tungga Juara Pidato Hari Kartini
KUPANG, PK — Nyonya Agus Tungga dari Kementerian Agama Propinsi NTT menjuarai lomba pidato Hari Kartini yang digelar Dharma Wanita Persatuan NTT.
KUPANG, PK — Nyonya Agus Tungga dari Kementerian Agama Propinsi NTT menjuarai lomba pidato Hari Kartini yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Propinsi NTT. Juara kedua dan ketiga diraih Valentine Alang dari Universitas Nusa Cendana dan Ina Nitbani dari Dinas Perhubungan NTT.
Para juara lainnya yakni Santi Balukh (Dispenda), Sherly Manesi (Inspektorat), Aksamina Sairlay (Dinas Kehutanan), Rosalia Rabu (Badan Pusat Statistik), Selly Saudale (Dinas PPO), Hj. Sukmawati (Kementerian Agama) dan Sonya Thall Manek (dari Biro Keuangan Setda NTT).
Pengumuman pemenang disampaikan pada acara penutupan lomba pidato di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Rabu (27/4/2011). Lomba pidato diikuti 30 peserta yang berasal dari 20 instansi. Adapun juri, yakni Rm. Maxi Un Bria, Pr, Apoli Tukan dan Ny. Ros Mesah.
Wakil Gubernur NTT, Esthon Foenay saat menutup kegiatan tersebut mengharapkan agar para Kartini di NTT dapat menjadi garam dan terang bagi kehidupan keluarga dan masyarakat. Pengarusutamaan kesetaraan gender dalam perspektif kehidupan sosial dapat terus dilakukan untuk menggapai kesejahteraan.
Foenay mengajak para perempuan untuk meningkatkan kepedulian, keseriusan dan perhatian terhadap keharmonisan dalam kehidupan keluarga dan cinta lingkungan. Selain itu juga meningkatkan pemberdayaan dan potensi diri perempuan dari sikap dan perilaku sosialnya antara lain dengan menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk mendukung program Pemerintah Propinsi NTT khususnya anggur merah atau anggaran untuk rakyat menuju sejahtera.
“Berikut, saya mengajak agar kita selalu menumbuhkan solidaritas kebersamaan persatuan dan kesatuan, menjalin komunikasi antara sesama dimulai dalam keluarga hingga ke masyarakat luas. Saya juga ingin mengingatkan untuk menghindari pikiran-pikiran primordial sempit,” ujarnya.
Kepada para perempuan NTT, Foenay berpesan untuk menjadi Kartini-kartini baru yang membawa perubahan dan motivasi bagi kemajuan pembangunan perempuan NTT. “Sedangkan mengenai hasil pidato tersebut, saya sarankan agar didokumentasikan kemudian disumbangkan ke perpustakaan agar dapat dibaca oleh generasi penerus kita,” ajaknya. (ii)