Laporan Kanis LIna Bana
Pengaman 2 Jembatan Digasak Pencuri
BORONG, Pos Kupang.Com -- Puluhan pipa pengaman dinding Jembatan Wae Bakok dan Jembatan Nanga Baras di wilayah Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, raib digasak maling. Akibatnya, jembatan ini rawan kecelakaan, terutama ketika hujan dan banjir.
BORONG, Pos Kupang.Com -- Puluhan pipa pengaman dinding Jembatan Wae Bakok dan Jembatan Nanga Baras di wilayah Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, raib digasak maling. Akibatnya, jembatan ini rawan kecelakaan, terutama ketika hujan dan banjir.
Pantauan Pos Kupang belum lama ini di Pota, pipa jembatan berukuran dua dim sebagai pengaman dinding jembatan raib. Jembatan itu pun berdiri tanpa pengaman. Pipa-pipa jembatan yang biasanya terpasang pada konstruksi bahu jembatan sudah tidak terlihat lagi karena digondol maling. Dinding jembatan menjadi terbuka dan rawan kecelakaan, termasuk anak-anak kecil atau anak sekolah, saat melintasi dua jembatan tersebut.
Apalagi ketika hari hujan, di bawah jembatan air kali meluap (banjir) dan jika anak-anak tidak hati-hati melewati jembatan itu, maka bisa terperosok dan jatuh ke dalam aliran sungai.
Warka Jaludin, warga Pota yang ditemui belum lama ini, mengatakan, kasus pencurian pipa pengaman dua jembatan itu sulit dilacak. Pasalnya, ada berbagai alasan sehingga oknum warga membutuhkan pipa lalu mengambil pipa pengaman di jembatan. "Apalagi, ketika tidak ada tindakan hukum terhadap pelaku, maka warga yang membutuhkan bebas mengambil pipa-pipa itu," ujar Warka.
Menurutnya, dengan tidak adanya pipa pengaman dinding pada dua jembatan itu, maka kondisinya menjadi rawan celaka. Sebab, jika tidak hati-hati kendaraan yang melintasi jembatan itu bisa terjerembab di kolong jembatan.
Dia menyarankan perlunya langkah tegas terhadap para pencuri pipa jembatan serta upaya menyelamatkan pipa-pipa pengaman jembatan itu dan dipasang kembali pada dua jembatan itu.
"Cepat atau lambat pipa ukuran dua dim itu pasti habis digasak pencuri sehingga jembatan lebih terbuka karena tidak ada pengaman pada samping kiri-kanan jembatan," katanya.
Anggota DPRD Manggarai Timur asal Pota, Utsman Jemain, mengatakan, pipa pengaman jembatan diambil warga dengan berbagai alasan kebutuhannya.
"Tidak ada orang luar yang ambil pipa itu. Diduga masyarakat setempat yang ambil dengan berbagai alasan untuk kebutuhan mereka," katanya. (lyn)