Herman Anggrek, Donor Darah sebagai Gaya Hidup

TIDAK mendapat kesempatan eksis di daerah sendiri, membuat Herman Anggrek memilih hijrah ke Jawa. Di Propinsi Jawa Timur, Herman mampu menunjukkan eksistensinya di dunia bisnis dan sosial.

TIDAK mendapat kesempatan eksis di daerah sendiri, membuat Herman Anggrek memilih hijrah ke Jawa.  Di Propinsi Jawa Timur, Herman mampu menunjukkan eksistensinya di dunia bisnis dan sosial.

Tak tanggung-tanggung, saat ini pria berkumis ini memegang jabatan Ketua Forum Komunikasi Dermawan Darah (Fokuswanda) Propinsi Jawa Timur.

Sebagai salah satu aktivis sosial,  Herman kini tengah memperkenalkan model menyumbang darah dengan menjadikan donor darah sebagai gaya hidup.

Saat berbincang dengan Pos Kupang di VIP Bandara El Tari Kupang, Kamis (27/1/2011) lalu, Herman banyak mengisahkan tentang kiprahnya sebagai aktivis sosial di Jawa Timur. Padahal ia sendiri adalah pria asli Niki-Niki, Timor Tengah Selatan (TTS).

Berikut perbincangan Pos Kupang dengan pria murah senyum dan suka guyon ini.

Anda pindah ke Jawa kan ingin bergerak dalam dunia usaha. Tapi sekarang aktif dalam kegiatan sosial. Apa yang Anda kerjakan?

Aktivitas saya saat ini adalah sebagai Ketua Forum Komunikasi Dermawan Darah 75-100 Indonesia Emas Propinsi Jawa Timur. Di antara aktivitas lainnya, ini yang paling menyita waktu. Keberadaan organisasi ini terutama untuk memperhatikan parah pendonor yang telah mendonorkan darahnya di atas 75 kali dan 100 kali.

Selama saya dipercayakan sebagai Ketua Fokuswanda, dua putra daerah Jawa Timur telah dilantik sebagai Dewan Kehormatan Jawa Timur yaitu perrama Imam Utomo yang kalah itu Gubernur Jawa Timur pada tanggal 9 Agustus 2008, kemudian Gubernur saat ini H. Soekarwo pada tanggal 16 Juni 2010 bertepatan dengan Hari Donor Darah sedunia atau  World Blood Donor Day.

Awal karier saya tahun 2007, ketika saya diminta untuk bergabung dengan PPDI (Perhimpunan Pendonor Darah Indonesia) waktu itu saya itu menjabat sebagai Wakil Ketua PPDI Kota Surabaya. Kemudian tahun 2008, saya dipercayakan oleh beberapa pihak untuk duduk sebagai Ketua Fokuswanda Jawa Timur. Beberapa kali mereka datang meminta saya, tapi saya menolak.

Dengan berbagai pertimbangan, tugas ini sangat berat karena menyangkut Jawa Timur yang terdiri dari 38 kabupaten/kota, tetapi para pengurus lama tak henti-hentinya datang dan terakhir saya mencoba untuk bagaimana organisasi ini bisa eksis, bagaimana dermawan darah ini bisa diperhatikan sebagai pahlawan kemanusiaan, berbekal persetujuan istri dan keluarga, saya eksis sampai dengan sekarang sebagai Ketua  Fokuswanda Propinsi Jawa Timur.

Mengapa Anda memilih aktivitas sosial?

Saya ingin membangun negeri ini lewat perjuangan kemanusiaan. Masalah kemanusiaan yaitu mereka yang kekurangan darah, mereka yang tengah sakit, mereka semua bisa teratasi dengan pasokan darah yang mana bisa kita dapatkan dengan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan. Pada masa kepeminpinan saya telah banyak gebrakan, yaitu adanya kerja sama dengan berbagai pihak mulai dari perusahaan kecil sampai dengan perusahaan seperti Petro Kimia Pemprop Jawa Timur. Setiap tiga bulan sekali, rutinitas kerja sama dengan berbagai perusahaan ini berjalan untuk meningkatkan pendapatan kantong darah untuk Jawa Timur.

Puji Tuhan, Jawa Timur sekarang ini nomor satu secara nasional dalam hal pendapatan darah. Tahun 2009, jumlah kantong darah yang diperoleh di Jawa Timur sebanyak 540 ribu kantong, tahun 2010 sebanyak 910 ribu kantong. Sesuai dengan standar WHO, 2,2 persen dari jumlah penduduk. Kalau kita melihat 2,2 dari jumlah penduduk berarti Jawa Timur ini dengan jumlah penduduk berkisar 37 juta, maka 370 ribu sudah cukup. Tapi, kita sedikit lebih tinggi dari standar WHO tadi yaitu 910 ribu bag. Untuk tahun 2011, Fokuswanda dan PMI Jawa Timur akan berupaya berada di angka 2,8 persen atau 1 juta bag untuk Jawa Timur.

Tentu ada penghargaan dari pemerintah

Penghargaan-penghargaan yang diraih pun lebih banyak di Jawa Timur. Semisalnya untuk donor darah 25 kali untuk tahun 2009, Gubernur Jatim memberikan Satya Lencana kepada mereka yang sudah mendonor antara 75 kali sebanyak 629 orang. 2010 dari Gubernur sebanyak 633. Sementara Presiden SBY pada tanggal 25 Maret 2010 telah memberikan 401 orang sebagai penerima lencana Kebaktian Sosial dari Propinsi Jawa Timur.

Untuk tahun 2011, Presiden akan menberikan kepada 791 Donor Darah Sukarela (DDS) 100 kali. Yang terakhir saya diminta duduk sebagai dewan kehormatan PMI Propinsi Jawa Timur. Dengan majunya Fokuswanda untuk menggalakkan donor darah di Propinsi Jawa Timur  beberapa organisasi pada tahun 2010 menawarkan saya untuk terlibat sebagai pengurus dalam organisasi, tetapi saya menolak.

Sejak kapan Anda tertarik dengan masalah darah ini?

Kenapa saya ikut dalam organisasi donor darah, karena organisasi ini sangat mulia, saya ikut dalam kepengurusan organisasi donor darah karena masalah kemanusiaan.Kita bisa memberikan sesuatu kepada mereka yang membutuhkan tanpa melihat status sosial, suku dan agama. Dan, ini pengabdian murni karena apa yang kita perbuat ini mereka tidak tahu dari mana dan dari siapa. Ini bagi saya yang sangat mulia.

Dari situ, saya berusaha untuk memahami berbagai masalah. Kebutuhan darah ini akan meningkat apabila terjadi kecelakaan, berbagai penyakit seperti talasemia, demam berdarah, operasi atau kecelakaan. Oleh sebab itu, saya ada di sini dan kedua apa yang saya lakukan adalah murni kemanusiaan karena kepada siapa kita beri, kita tidak tahu. Ini yang saya anggap sangat mulia.

Apakah Anda punya pengalaman pribadi tentang darah?

Suatu ketika saya memilih bahwa hidup ini harus memiliki nilai bagi orang lain, hidup ini harus berarti bagi orang lain. Bukan berapa banyak orang mengenal dirimu, tetapi berapa banyak orang merasa bahagia ketika mengenal dirimu. Di situlah saya merasa bahwa hidup ini ada nilai guna bagi orang lain, saya ikut dalam organisasi donor darah.

Saya pernah menjenguk papa saya di rumah sakit tahun 2006. Di rumah sakit ada pasien yang menangis sambil berdoa, ini fakta hidup. Berdoa sambil meneteskan air mata. Saya tanya kenapa? Dia menjawab, anak saya butuh darah 12 kantong. Kata orang itu, sampai saat ini saya belum dapat jawaban, dari tadi sudah si kakak ke rumah sakit dan baru dapat dua kantong. Di situ saya mengambil kesimpulan bahwa baru satu saja sudah begini, apalagi ada sekian banyak rumah sakit sehingga saya ingin berbuat sesutu.

Dan, memang ketika saya berada di organisasi ini, apabila saya mendengar kekurangan darah, di sinilah saya selalu mengadakan kegiatan donor darah. Dan, saya bersyukur bahwa baris terdepan PMI dan Fokuswanda ini adalah gubernur dan wakil gubernur, jadi mereka sangat mensuport. 

Mengapa orang harus mendonor darah?

Dulu orang berpikir bahwa donor darah untuk membantu banyak orang. Setelah saya berada di organisasi ini saya tahu bahwa donor darah ini selain menyelamatkan nyawa sesama lebih berarti bagi di pendonor, kita jauh lebih sehat. Satu, semua penyakit berawal dari darah baik itu diabetes, hipertensi, asam urat dan lain-lain. Jika penyakit ini dibiarkan, maka akan menimbulkan komplikasi dan dapat menyebabkan kematian seperti komplikasi, stroke dan lain-lain. Berapa banyak darah dalam tubuh seseorang ada rumusnya: 70 kali berat badan.

Saya kasih contoh, berat badan saya 80 kg, artinya 70 kali 80 sama dengan 560 cc, atau 5,6 liter darah. Setiap kali darah diambil, 350 cc. Artinya dalam setahun bila saya mendonor darah secara rutin, maka 4 x 350 sama dengan 1400 sama dengan 1,4 liter. Bila donor darah rutin selama 10 tahun, maka logikanya sudah 14 liter darah, sedangkan tubuh saya hanya 5,6 liter darah.

Artinya ada darah yang keluar dan ada darah baru yang masuk. Berapa lama 350 cc ini tergantikan yaitu dalam waktu 72 jam 3 hari, diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Darah yang tadi keluar 350 cc, dikembalikan dalam bentuk darah baru. Kalau saya rutin mendonorkan darah dalam 20 tahun, maka otomatis darah saya selalu baru. Di sinilah orang ini sehat.

Sekarang donor darah menjadi gaya hidup?

Saya selalu bilang, program saya pada tahun 2010-2011 adalah melakukan kampanye donor darah, jadikan donor darah sebagai gaya hidup karena dengan donor darah, kita jauh lebih sehat, dengan demikian sudah banyak orang yang menjadikan donor darah ini sebagai gaya hidup. Untuk apa?

Ya, untuk sehat. Tapi di luar dari itu adalah kita telah menyematkan orang lain. Kita tidak tahu siapa yang kita tolong, tapi tanpa kita sadari bahwa suatu saat apakah dia itu orang kita, kita tidak kenal atau dia itu keluarga tetangga, relasi atau bahkan anak istri kita.

Apakah ini hasil riset?

Hasil riset beberapa profesor di dunia, tiga diantaranya dipublikasikan dalam jurnal internasional di Amerika, Swiss dan Jepang. Risiko stroke terjadi paling besar pada kaum pria, yaitu 80 persen dan 20 persen pada wanita. Kenapa kaum wanita hanya 20 persen, karena setiap bulan dia mengalami siklus haid. Ada darah yang dikeluarkan dan darah yang diproduksi masuk dan pola makan.

Mereka yang donor darah dan sudah terima penghargaan dari Presiden SBY pada tanggal 25 Maret itu sudah umur 70 tahun lebih, sehat, naik turun pesawat dan lainnya. Di sinilah apa yang saya baca bahwa pendapat profesor itu benar. Jadi apabila darah kita selalu baru, maka kita akan selalu terhindar dari risiko penyakit.

Bagaimana dengan Anda?

Saya sudah donor darah 93 kali dan hingga saat ini puji Tuhan tidak ada yang namanya diabetes, tidak ada hipertensi, bahkan makanan favorit saya bakso, soto madura dan gulai kambing yang implikasinya ke arah sana. Tapi karena saya rajin donor darah, maka saya selalu sehat. Manfaat kesehatan inilah yang saat ini telah membuka pikiran banyak orang, mereka sekarang ini berusaha untuk mendonor darah.

Sekarang mereka mendonor darah ini untuk kemanusiaan, tapi banyak yang lari ke saya mau sehat. Untuk itu, saya donor darah. Jadi selama ini orang tidak pernah peduli sama orang, orang donor darah untuk menolong orang, tapi mereka juga akhirnya tahu donor darah ini bisa menyehatkan kita. Saya selalu menjadi pembicara dalam penggalakan donor darah.

Terbukti  Jawa Timur yang tahun 2009 jumlah pendonor 540 ribu bag, sekarang sudah menjadi 910 ribu bag. Semua orang kala itu, tahun 2007, ditanya donor darah untuk apa, ya untuk tolong orang.  Sekarang ditanya donor darah untuk apa ya, untuk sehat. Saya tidak mau seperti orang Amerika yang minum aspirin, karena darah kental. Saya tidak mau. Lebih baik saya donor darah. Selain membantu orang dan menyambung nyawa, saya juga sehat. Di situlah saya bilang, darah kita suci dan bersih datang dari Tuhan, maka sepatutnya kita memberikan kepada mereka yang membutuhkan dengan penuh keikhlasan.

Kapan Anda pertama donor darah?

Saya pertama kali donor darah di Kupang, tahun 1987, saat umur 19 tahun.

Tidak semua orang bisa donor darah?

Jadi, tidak semua orang bisa donor darah. Syarat donor darah adalah mereka yang usianya di atas 17 tahun dan tidak lebih dari 65 tahun. Karena usia 17 tahun mereka ini masih butuh pertumbuhan, di antara 65 tahun maka darah ini sudah tidak produktif. Kasihan resipien atau penerima. Kedua, beratnya harus di atas 45 kg. Sebelum donor darah itu dilakukan periksa ringan, yaitu tes HB. Banyak orang yang tidak tahu bahwa sebelum kita donor, kita telah melakukan satu check up. Saat dia mau donor darah, maka dia diperiksa Hb-nya, golongan darah dan diukur tensinya. Ini langkah-langkahnya.

Darah dari si pendonor tidak dapat langsung diberikan kepada si penerima atau resipien. Standar WHO, seseorang sebelum menerima transfusi darah itu melalui tiga proses, yang pertama uji saring atau screening test, untuk mengetahui bahwa darah itu benar-benar aman dari virus HIV/AIDS, Hepatitis B dan Siphilis. Setelah darah ini aman baru masuk ke proses kedua atau pemisahan komponen darah. Setelah pemisahan, darah diambil plasmanya dan sebagainya kemudian yang terakhir adalah uji silang serasi atau cross next test.

Darah ini harus cocok dengan sample darah si penerima. Jadi apabila darah ini ada seorang pendonor yang kala itu ia mendonor dan kemudian terinfeksi hepatitis, ini hanya contoh saja itu PMI punya kewajiban untuk memberitahukan kepada si pendonor.

Kalau hipertensi?

Hipertensi bisa selama dia minum obat hipertensi, tapi yang diabetes tidak diperkenankan karena dia juga butuh darah. Jadi hipertensi yaitu dalam pemeriksaan sudah minum obat, dan saat diperiksa darah atas tidak boleh lebih dari 160 dan darah bawah tidak boleh lebih dari 100.

Jadi pendonor darah harus benar-benar sehat?

Jadi sebenarnya, orang donor darah ini merupakam check up gratis. Dia tahu bahwa dia ini sehat. Bila dia punya kartu donor  maka saya mau minum satu gelas sama dia. Tapi kalau tidak maka saya tidak berani karena saya takut tertular. Jadi kalau saya melihat, walaupun teman saya pakai dasi, pakai rapi dan seorang pengusaha, maka saya tidak berani.

Tapi kalau dia seorang tukang becak dan dia tunjukkan kartu donor dan baru selesai donor tiga bulan yang lalu dan saya lihat benar, maka saya mau minum satu gelas bersama dia, makanan sisa  apa pun dari dia saya mau makan. Ada satu negara bagia di Swiss itu luar biasa, dan kita mau jadikan Indonesia seperti ini, Jawa Timur khususnya.

Begini, apabila seorang pemuda ia bertandang ke rumah seorang gadis,orangtua gadis itu bertanya, apakah Anda punya kartu donor dan orang itu bisa menujukkan kartu donor  miliknya dan dilihat dia donor tepat waktu maka dia welcome, dia ngomong sama anaknya maka go ahead. Kenapa, karena dia tahu sosial orang ini tinggi dan kedua orang ini aman dalam kesehatan.

Aman dari penyakit hepatitis, aman dari HIV, aman dari siphilis. Budaya kita Indonesia tidak mungkin tanya penyakit, mau dapat pukul itu. Nah ini yang mau dibicarakan. Mudahan-mudahan SIM (Sistim Informasi Manajemen) yang akan diberlakukan dalam waktu dekat bisa membantu.

Anda putra NTT. Tentu NTT juga membutuhkan Anda. Kapan Anda mau kembali?

Belum berpikir ke arah sana, karena saat ini masyarakat Jawa Timur masih membutuhkan saya. Namun bila diperlukan sumbangan pikiran untuk kemajuan sosial  kemanusiaan maka saya siap membantu kapan saja.

Apakah tidak ada semacam visitasi dari PMI Jatim ke PMI NTT untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam menyumbang darah?

Oh tidak bisa. Ini dari daerah sendiri.

Jadi Anda memilih tetap eksis di Jawa Timur khususnya dalam organisasi donor darah?

Kenapa saya ini bisa eksis, karena saya minta untuk mengabdi di bidang donor darah, saya hanya melihat saya bisa memajukan organisasi ini dengan komitmen dan konsisten. Komitmen adalah apa yang sudah ditugaskan kepada kita harus kita jalankan, kita bicara harus sesuai dengan tindakan. Jadi jangan hari ini kita bicara nanti besok begini, nanti besok yang kita kerjakan lain. Ini memang beberapa kali ketika saya duduk di organisasi ini banyak yang melihat sangat menyita waktu karena saya harus turun ke beberapa kabupaten di Jawa Timur.

Kita tahu bahwa penduduk Jawa Timur ini mencapai 37.400.000 jiwa, 38 kabupaten kota yang harus kita sosialisasikan. Terakhir saya malah mendahulukan kepentingan organisasi daripada keluarga. Jadi di snilah tugas saya, saya sudah terjun dan harus konsisten. Saya tidak bisa setengah hati, karena dipercayakan mereka. Mereka meminta saya tiga kali untuk duduk sebagai ketua Fokuswanda, dan kala itu saya berjanji pada mereka bahwa saya ingin menghidupkan organisasi ini, tapi saya tidak ingin hidup dari organisasi ini. Inilah yang sungguh luar biasa. Apa yang saya perjuangkan mendapat respons terbaik dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Oleh sebab itu, baru pertama kali terjadi di Indonesia Pemprop membuka diri untuk adakan donor darah di lingkungan Pemprop itu setiap tiga bulan sekali dipimpin Gubernur atau Wakil Gubernur. Jadi sebenarnya NTT pun bisa dalam hal ini PMI daerah Propinsi, Gubernur siap membantu maka siap berjalan.

Sebagai pengusaha, punya aktivits sosial apakah tidak mengganggu?

Mengenai usaha itu istri saya yang ambil alih kelola. Saya pernah memikir dan merenung, kita hidup kemudian kita mati. Begitu kita hidup, kita sudah berhadapan dengan beban walaupun dia orang kaya, beban pikir besok perusahaan apa yang saya bangun apa, besok bangun apa kontrolnya, apalagi orang yang tidak punya. Kalau toh kita hidup dan kita mati, maka hidup ini misteri, ini ada sesuatu yang diberikan oleh Tuhan dalam hal kesempatan dan di sinilah ketika saya eksis di donor darah, maka saya berpikir saya harus memberi sesuatu agar berguna bagi orang lain.  Jadi kalau mau maju harus begitu maka harus konssiten.

Bagaimana dengan perhatian Anda terhadap keluarga?

Dulu Sabtu-Minggu itu hari keluarga, tetapi setelah saya aktif di PMI ini saya lebih banyak terlibat dalam memberikan bantuan sosial itu ternyata lebih banyak pada hari Sabtu dan Minggu. Semisal kemarin ke Bromo itu hari Sabtu, ke Yogyakarta itu juga Sabtu. Jadi apa pun yang kita dapat di Jawa Timur tidak serta merta harus digunakan oleh orang Jawa Timur. Kita siap mendistribuskan ke mana saja.

Hubungan Anda dengan Gubernur dan Wakil Gubernur begitu dekat?

Gubernur Jatim sebagai pelindung Fokuswanda dan juga anggota kehormatan PMI Jawa Timur, H. Soekarwo sementara dengan Wagub, Gus Ipul  kedekatan dengan beliau membuat kerj asama dengan Fokuswada dalam galang donor darah. Sudah dua gubernur Jawa Timur yang terlibat dalam organisasi ini, tanggal 9 Agustus 2008. Kalah itu Imam Utamo dilantik menjadi dewan kehormatan Fokuswanda Jawa Timur dan pada 16 Juni 2010, Haji Soekarwo dilantik menjadi Dewan Kehormatan Fokuswanda Jawa Timur.

Dengan melihat ini, maka orang tahu bahwa ini bukan organisasi kacangan, karena selain pelindung,  dia juga sebagai dewan kehormatan.  Jadi saat ini saya dengan PMI, Fokuswanda bekerja sama dengan PMI Jawa Timur, apalagi saya duduk di Dewan Kehormatan berusaha untuk menggalang darah, target tahun 2011 minimal 1 juta kantong.(alfred dama)

Data diri
Nama Ang Herman Anggrek
Tempat Tanggal Lahir : Niki-niki 26 Juli 1968
Pendidikan SD Donbosko Kupang
                   SMPK St. Theresa Kupang
                   SMAK Giovanni Kupang tamat tahun 1988
S1 Pertanian - UPN Veteran Surabaya
Istri : Megawaty
Anak:   Cristianto Geraldo Anggrek
Usaha Kontraktor dan Meubel
Aktivitas sosial
Ketua Komisariat Jawa Timur-Forum Komunikasi Dermawan Darah 75-100 Indonesia Emas (Fokuswanda) Jawa Timur
Dewan Penasihat Perhimpunan Persatuan Donor Darah Indonesia (PPDI) Kota Surabaya tahun 2008 hingga sekarang
Dewan Kehormatan PMI Jawa Timur tahun 2010 hingga sekarang
Pengurus dan Penanggung Jawab Panti Asuhan Benih Kasih- Surabaya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved