Breaking News

Oleh Maria Matildis Banda

Gonzales Mustafa Habibi

KENALKAH Anda dengan Mustafa Habibi? Dialah suami dari Eva Nurida Siregar dengan dua orang anak, Fernando dan Florencia. Dialah ayah dua anak - Amanda dan Michael - dari perkawinan sebelumnya. Dialah bintang 16 Desember malam itu, dalam pentas semifinal Piala AFF Suzuki 2010. Dialah yang dijuluki El loco atau si Gila.

KENALKAH  Anda dengan Mustafa Habibi? Dialah suami dari Eva Nurida Siregar dengan dua orang anak, Fernando dan Florencia. Dialah ayah  dua anak - Amanda dan Michael - dari perkawinan sebelumnya. Dialah bintang 16 Desember malam itu, dalam pentas semifinal  Piala AFF Suzuki 2010. Dialah yang dijuluki El loco atau si Gila.   Dialah Christian Gerarld Alfaro Gonzales yang benar-benar menjadi bintang dengan gol tunggalnya menundukkan Philipina. Ya! Tentu saja saya kenal! Pemain asal Uruguay, lahir di Kota Montevideo, dan kini sudah WNI .  
    
***
    
 Untung ada Mustafa!” Rara bangga bukan main.  Kalau bukan karena Mustafa belum tentu Philipina kalah. Philipina itu hebat, kuat, luar biasa. Sebenarnya cukup sulit kalahkan tim dari negaranya Corry Aquino itu. Makanya beruntung benar kita punya Mustafa!”

 Mustafa Habibi nama baru Christian Gonzales.”
 Ooooooh Mustafa Habibi Christian Gerard Alfaro Gonzales?”
 Ya, itulah dia pahlawan Indonesia. Gayanya, semangatnya, kelincahannya dalam menggoreng bola, luar biasa. Juga aksinya setelah mencipta gol membuat nona-nona jatuh cinta!”

 Hebat ya Mustafa Gonzales,” Nona Mia menyambung.  Bisa melambung tinggi. Bisa terpilih dari sekian ribu pemain sepak bola tanah airku ini. Kita-kita ini pada ke mana ya? Apakah tidak bisa kalian cari sebelas Gonzales di tanah leluhur maha luas ini?” Tanya Nona Mia.  Benza, Jaki, Rara, bukankah kamu juga bintang lapangan hijau? Kenapa tidak sehebat Gonzales?  Gonzales yang datang dari Uruguay  bisa tampil hebat, kenapa kamu yang asli pada tenggelam?”

    ***
 Aku mau pindah Uruguay. Jadi warga negara sana. Tukar posisi dengan Gonzales. Jadi pemain nasional Uruguay. Wah, hebat sekali aku ya?” Kata Rara.

 Aku mau pindah jadi pemain Portugal!   Siapa tahu bisa gantikan posisi Christian Ronaldo. Namaku akan kuganti menjadi Jaki Ronaldono Ronaldini,” sambung Jaki.  Aku  Malaysia saja ah. Jadi warga sono sekalian urus TKI – TKW. Aku tampil dengan nama baru pemberian Pangeran Klantan...” Jaki bangga.

 Cinta tanah airmu sudah luntur ya? Hanya gara-gara sepak bola, mau cari tenar kamu tega tinggalkan tanah airmu ya?” Kata Nona Mia dengan serius.

 Suka-suka saya dong! Gonzales saja bisa jadi WNI bagaimana mungkin aku tidak bisa jadi WNA Portugal, Malaysia, Uruguay, terserah aku. Mustafa Gonzales saja bisa nekat bela tanah air kita, kenapa saya tidak boleh nekat jadi Uruguay dan bela tanah airku yang baru?”  

 Kalau kamu mau pindah ke mana Benza? Jadi WNA Jepang? Ganti nama jadi Benza Nagasaki atau Benza Hirosima biar mendunia sekalian?”

 Aku cinta tanah airku Indonesia, apa pun keadaannya!” Jawab Benza.
    
    *** Bukti cinta tanah air, Benza menjelaskan harapan Presiden SBY waktu membuka Kongres Sepak bola Nasional (KSN) di GOR Ken Arok, Malang 30 Maret 2010. Ada lima harapan SBY. Pertama, semangat sepak bola  tumbuh lagi dan berjaya di Asia. Kedua,  saling menghormati atau tidak bertengkar agar  sepak bola nasional bisa maju. Ketiga, selalu melakukan evaluasi untuk mempertahankan hal yang baik dan meninggalkan yang tidak baik.  Keempat, presiden ingin membantu  PSSI  untuk berhasil.   Kelima, lima tahun lagi sepak bola Indonesia menjadi macan Asia Tenggara, sepuluh  tahun lagi macan Asia dan selanjutnya macan dunia.

 Menjadi macan Asia Tenggara, Asia, dan dunia? Hebat bukan main kita. Bukan mustahil cita-cita ini tercapai,” Nona Mia bangga bukan main.  Tetapi siapa yang mau diandalkan kalau Jaki dan Rara pindah negara lain, jadi WNA untuk memperkuat negara lain? Aduuuuh...Benza? Aku sedih sekali, sebagai pengamat dan pencinta bola aku, aku, aku...” Nona Mia tersekat.
***
 Ah, jangan cengeng kamu Nona Mia,” sambar Rara.  Gampang saja solusinya. Kita cari saudara-saudara kita setaraf Irfan Bachdim di Belanda, Suriname, Brasil, Inggris, Arab Saudi, Jepang, Argentina. Susah apa?”

 Kalau masih kurang kita juga bisa tarik David Becham, Louis Figo, Thiery Henry, Ronaldino kalau sudah tidak aku di negaranya. Kita ajak mereka pindah Indonesia. Gampang saja dan enak lagi...Kok pake sedih, susah-susah dipikir,” Jaki sambar lagi.  
 Tetapi bagaimana dengan semangat berjuang anak-anak muda kita ya? Bagaimana dengan pemain sepak bola yunior? Bagaimana dengan kesempatan pemain lokal untuk tampil? Padahal ada banyak pemain impor yang kualitasnya biasa-biasa saja... tetapi kenapa bisa tenggelamkan pemain lokal? Sediiih sekali aku,”  
 Aduh Nona Mia, jangan cengeng begitu dong!”

 Sudahlah Nona Mia. Hapus air matamu.”
 Padahal banyak pemain kita yang luar biasa. Tetapi kita salah urus,  baku rampas segala manajemen sana-sini, jadi hancur lebur,” Nona Mia tambah cengeng.  

    ***
 Jangan pikir susah. Kita punya Indonesia yang sangat hebat yaitu  rayakan Mustafa Gonzales dulu, petiklah hari ini. Soal besok, soal proses, soal baku rampas manajemen nanti dulu,” Jaki dan Rara mau ke kantor imigrasi. Keduanya mau tanya bagaimana caranya jadi WNA.

 Kalau kamu gagal jadi WNA bagaimana?” Tanya Rara.
 Kalau semuanya gagal, aku mau jadi ketua PSSI.  Biar disoraki penonton, kena sorotan tajam karena gagal melulu, siapa tahu bisa dapat kesempatan seperti Nurdin Halid mencium tangan presiden,” jawab Jaki. Keduanya pun angkat kaki dan kabur ke Imigrasi. Benza pun kabur ke Jakarta mau tanya Gonzales bagaimana cara dan rasanya bisa jadi luar biasa di negara barunya ini.

Tinggallah Nona Mia terpekur seorang diri di sudut GOR yang sunyi.  

Selamat pagi Nona Mia. Selamat pagi kesepian. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved