Oleh Maria Matildis Banda
Kopral Jono dan Kapten Jaki
MASIH ingat lIrik lagu Kopral Jono? Santai saja isinya: "Oh, oh, oh Kopral Jono gadis mana yang tak kenal akan dikau. Oh, oh, oh Kopral Jono gadis mana yang tak rindu akan dikau. Gayamu yang perkasa, mirip para panglima. Ramah tamahmu bikin gila hati wanita..." suara Nona Mia berkumandang. Maklumlah dalam rangka Hari Angkatan Bersenjata 5 Oktober 2010, Nona Mia dkk ikut lomba nyanyi untuk dan tentang para penjaga keamanan negara ini. Dengan harapan yang amat sangat agar keberadaan mereka benar-benar dirindukan setiap orang sebagaimana halnya Kopral Jono yang dirindu para gadis dan remaja.
MASIH ingat lIrik lagu Kopral Jono? Santai saja isinya: "Oh, oh, oh Kopral Jono gadis mana yang tak kenal akan dikau. Oh, oh, oh Kopral Jono gadis mana yang tak rindu akan dikau. Gayamu yang perkasa, mirip para panglima. Ramah tamahmu bikin gila hati wanita..." suara Nona Mia berkumandang. Maklumlah dalam rangka Hari Angkatan Bersenjata 5 Oktober 2010, Nona Mia dkk ikut lomba nyanyi untuk dan tentang para penjaga keamanan negara ini. Dengan harapan yang amat sangat agar keberadaan mereka benar-benar dirindukan setiap orang sebagaimana halnya Kopral Jono yang dirindu para gadis dan remaja.
"Oh, oh, oh Kopral Jono. Dikau buah tutur gadis dan remaja. Aksimu Bung very good seperti Mas Robin Hood. Dengan jambulmu mereka semua bertekuk lutut," Rara menyambung penggalan syair Kopral Jono yang dapat diingatnya.
***
Merayakan hari angkatan bersenjata tahun ini sungguh beda dari tahun-tahun kemarin. Memang hanya dua kata saja: angkatan dan bersenjata. Namun mendengar dua kata ini reaksi yang ditimbulkan ternyata berbeda-beda sesuai pengalaman langsung maupun tak langsung. Apalagi ketika bicara angkatan bersenjata pikiran langsung tertuju pada senjata. Logikanya Angkatan Bersenjata adalah satuan dan organisasi pertahanan dan penyerangan yang dibentuk oleh pemerintah untuk menegaskan kebijakan domestik dan luar negeri pemerintah.
"Mungkin karena logikanya pada pertahanan dan penyerangan, yang membuat perasaan terhadapnya berbeda-beda," Benza menjelaskan.
"Pertahanan atau bertahan dan menjadi kuat lebih kuat dari musuh. Lalu penyerangan, dalam arti musuh yang diserang agar negara tercinta ini bebas dari tekanan penjajah," sambung Rara.
"Menjadi soal besar ketika pertahanan dan penyerangan justru terjadi dalam negara sendiri. Musuh bukan lagi penjajah atau perongrong di luar negara, tetapi yang menjadi musuh adalah anak bangsa, sesama bangsa," kata Benza. "Itulah yang menyebabkan citra Angkatan Bersenjata ini jadi minor dalam negaranya sendiri."
"Gampangnya begini. Seharusnya angkatan bersenjata memukul mundur musuh bukan pukul mundur bangsa sendiri. Jadi, kalau sampai perasaan anak bangsa jadi terluka karena ulah oknum-oknum Angkatan Bersenjata yang menggunakan senjata untuk meresahkan masyarakat, jangan heran kalau perasaan bangga punya angkatan bersenjata berubah jadi anti pati!" Rara penuh semangat.
***
"Makanya lebih baik menyanyi daripada pikir ulah oknum-oknum tertentu dalam tubuh Angkatan Bersenjata yang meresahkan masyarakat," kata Nona Mia.
"Apalagi ulahnya Jaki!" Potong Rara. "Sombong benar! Pada hal baru beberapa bulan jadi tentara. Jalannya jadi ngajo alias leher terangkat dan muka ke atas. Tubuh juga ditegak-tegakkan. Anti senyum dan gaya memandang orang lain selalu dengan cara miring dan menyipitkan mata. Kasihan benar..."
"He he he tipe orang seperti Jaki, mudah mengangkat senjata dan mengancam sesama anak bangsa untuk menunjukkan kehebatan dirinya..." Rara tampak emosional.
"Sudahlah, kita berhenti menjelek-jelekkan teman kita sendiri..." Sambung Benza. "Kita harapkan Jaki dapat mengambil hikmah dari Hari Angkatan Bersenjata untuk menjadi tentara yang baik hati bagi siapa pun sesama bangsanya..."
"Mari sekarang kita latihan menyanyi...Kamu pilih lagu apa Rara?" Tanya Nona Mia.
"Pantang Mundur karya Titiek Puspa. Kulepas dikau pahlawan kurelakan dikau berjuang. Demi keagungan negara kanda pergi ke medan jaya. Bila kanda teringat akan adikmu seorang. Jadikan aku semangat terus maju pantang mundur. Sembah sujud adinda dirgahayu kakanda. Jayalah dikau pahlawan, terus maju pantang mundur. Air mataku berlinang...." Rara bernyanyi dengan sungguh-sungguh.
"Aduh! Tidak cocok untukmu. Lebih cocok buat Nona Mia..." Kata Benza. "Tukar saja! Rara Kopral Jono dan Nona Mia Pantang Mundur..."
"Siapa tahu dengan lagu ini, Jaki bisa berubah menjadi tentara, salah satu anggota angkatan bersenjata yang berbudi luhur benar-benar kehadirannya dirindukan, buka sebaliknya..."
"Air mataku berlinang..." Demikian Nona Mia mulai menyanyi. "Karena bahagia. Putra pertama lahir sudah, kupintakan nama, padamu pahlawan..."
***
"Aduh, Nona Mia! Kamu pasti dapat juara satu. Pilihan lagumu, suaramu, penghayatanmu, ekspresimu...aduh! Membuatku bahagia sangat..." Jaki berdiri dengan pakaian seragam angkatan lautnya yang gagah perkasa. Dia tersenyum menawan hati. Kesan keangkeran yang ditunjukkan selama ini sungguh hilang lenyap.
"Halo Kopral Jaki..." Nona Mia, Rara, dan Benza tersentak kagum. "Penampilanmu sungguh berbeda..."
"Rupanya engkau perlu mendapat sentuhan irama nan merdu, lirik lagu dan puisi nan indah..." Nona Mia menjabat erat tangan Jaki.
"Ya, aku belajar untuk mendapat keseimbangan bertahan dan menyerang musuh. Belajar untuk memiliki hati bagi sesama anak bangsa. Bukankah lagu, irama, lirik-lirik puisi, dan sastra adalah makanan jiwa?" Kopral Jaki tampak bangga.
***
"Apa lagu pilihanmu Benza?" Tanya Kopral Jaki.
"Satu Nusa Satu Bangsa karya L. Manik," Benza menjawab.
"Bagus! Malam ini akan tampil lagu Pantang Mundur, Kopral Jono dan Satu Nusa Satu Bangsa. "Semua ini kami lagukan khusus buat Kopral Jaki..."
"Selamat ya, Kopral! Meskipun pangkatmu Kopral, terhadap sesama anak bangsa, kami harapkan, sikap dan tingkah lakumu panglima dan tutur katamu jendral. Jangan sampai terjadi sebaliknya ya. Pangkat panglima dan jendral tetapi tutur kata dan tingkah lakumu terhadap sesama anak bangsa, kopral..."
"Selamat Hari Angkatan Bersenjata!" Nona Mia, Rara, dan Benza menjabat erat tangan Kopral Jaki sambil menyanyikan bersama lagu Kopral Jono. *