Breaking News

Tugas Penuh Risiko,Para Tentara Bayaran AS Terbunuh di Irak,Mayatnya Dibakar & Digantung di Jembatan

Sebagai orang Hawaii asli usai bertugas dari Ranger, Wesley bekerja sebagai petugas keamanan di hotel Hilton Waikoloa Village.

Editor: Alfred Dama
Kolase Grid.ID
Ketika Para Tentara Bayaran AS Terbunuh di Irak, Mayatnya Dibakar dan Digantung di Jembatan 

Tugas Penuh Risiko, Para Tentara Bayaran AS Terbunuh di Irak, Mayatnya Dibakar dan Digantung di Jembatan

POS KUPANG.COM -- Sudah sewajarnya bagi para tentara bayaranyang tergabung dalam Private Military Company (PMC) akan dikirim ke kawasan Irak dan Afghanistan.

Dalam penugasan, meskipun bukan anggota militer lagi mereka tetap berkoordinasi dengan militer AS dan memiliki persenjataan lengkap serta bekerja berdasarkan komando.

Namun, dalam situasi genting ketika para PMC terlibat baku tembak dengan milisi bersenjata, militer AS akhirnya turut terlibat sehingga menjadi tidak ada bedanya antara peran PMC dan militer AS. Lebih-lebih karena mereka menghadapi musuh yang sama.

Menjadi anggota PMC juga kerap dilakukan oleh para agen CIA yang sedang menyamar. Anehnya, para milisi Irak atau Afghanistan umumnya juga menganggap semua anggota PMC adalah agen CIA.

Baca Juga: 45 Tahun Berdiri, Restoran Legendaris ini Punya 'Resep Rahasia' yang Bisa Bikin Kamu Muntah Saat Tahu!

Dengan demikian dari sisi target serangan, para anggota PMC justru memiliki risiko ganda.

Setiap personil PMC yang dikirim ke medan tempur semuanya sadar bahwa dirinya memiliki risiko yang tinggi untuk kehilangan nyawanya.

Apalagi dalam setiap misinya saat melaksanakan tugas pengawalan personil PMC tidak mendapat perlindungan dari pasukan militer regular AS atau Irak.

Dengan bayaran tinggi yang diterima setiap harinya personil PMC yang secara motivasi bekerja di medan tempur demi uang memang bekerja dengan cara tersendiri.

Semua kebutuhan dipenuhi oleh institusinya dan mereka tinggal menjalankan tugas saat perintah tiba.

Namun jika fasilitas yang disediakan bagi PMC untuk menjalankan tugas berisiko tingginya tidak beres nyawa merekalah yang menjadi bayarannya.

Peristiwa yang berakibat fatal itu dialami oleh 4 personil Blackwater saat bertugas di Fallujah, Irak.

Tugas Blackwater yang dilaksanakan pada bulan November 2004 adalah mengirimkan logistik untuk keperluan dapur bagi markas militer AS di kota Taji,Camp Ridgeway.

Salmafina Dikabarkan Ganti Keyakinan, Sebelumnya 16 Artis Ini Rela Pindah Agama, Bahkan Dua Kali

Kebersihan Lingkungan dan Pagelaran Caci Ramaikan HUT ke-74 RI di Satar Mese

Usia 51 Tahun, Sudah Punya Cucu, Donna Harun Resmi Menikah Lagi

aljazeera.com
Tubuh para tentara bayaran yang dibakar lalu digantung di jembatan

Tugas pengiriman itu sebenarnya sederhana. Personil Blackwater yang mengendarai mobil pengawal tinggal memandu sekaligus mengawal konvoi truk menuju lokasi yang dituju.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved