Tanggapan Pengacara Fairuz, Hotman Paris, atas Laporan Pablo Benua dalam Kasus Video Bau Ikan Asin

Pengacara Pablo Benua dan Rey Utami, Andar Simanjuntak, akan melaporkan balik Fairuz A Rafiq dan kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea.

Editor: Agustinus Sape
Kolase Instagram/TribunJateng
Hotman Paris dan Fairuz A Rafiq 

Tanggapan Pengacara Fairuz, Hotman Paris Hutapea, atas Laporan Pablo Benua dan Rey Utami dalam Kasus Video Ikan Asin

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pengacara Pablo Benua dan Rey Utami, Andar Simanjuntak, akan melaporkan balik Fairuz A Rafiq dan kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea.

 Pablo dan Rey merupakan tersangka kasus penyebaran konten bermuatan asusila terkait video ikan asin.

Pihak Pablo dan Rey menganggap Hotman melakukan pencemaran nama baik terhadap Pablo.

Hotman menanggapi rencana pelaporan itu dengan santai. Menurut dia, penetapan tersangka merupakan kewenangan penyidik.

"Ya tanya penyidik kenapa dijadiin tersangka. Kalau sudah tersangka ya bukan pencemaran dong, berarti bukti sudah cukup," kata Hotman saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/7/2019).

Hotman menganggap laporan tersebut tak masuk akal. Ia mengatakan, dirinya hanya membela kliennya, Fairuz A Rafiq yang menjadi korban.

Apalagi, tersangka lainnya dalam kasus ini, Galih Ginanjar, telah mengakui perbuatannya. Bukti lainnya yang tak terelakkan adalah tayangan di kanal YouTube milik Pablo dan Rey.

"Jangan karena Hotman terlalu sukses mau coba digoyang, tidak bisa," kata Hotman.

Hotman mengatakan, setiap kali mengurus perkara, ia selalu bicara fakta hukum. Ia menganggap, ancaman pengacara Pablo untuk melaporkan dirinya hanya karena gengsi dijadikan tersangka.

"Itu diketawain orang lho, sudah ditahan, kok bilangnya pencemaran nama baik," kata Hotman.

Sebelumnya diberitakan, Andar akan melaporkan Hotman atas dugaan pencemaran nama baik. Menurut Andar, kliennya tidak ambil bagian dalam kasus video ikan asin yang juga menyeret nama Galih Ginanjar sebagai tersangka. 

"Laporan fitnah, pencemaran nama baik Pasal 27 Ayat 3 UU ITE, karena Pablo sama sekali tidak turut konten ikan asinnya Galih tersebut," ucap Andar. 

Namun, ternyata laporan tersebut ditolak oleh petugas di SPKT Polda Metro Jaya. Usai mendatangi Polda Metro Jaya, Andar mengaku laporannya ditolak dengan alasan tak jelas.

"Pokoknya ditolak oleh mereka dengan alasan tak jelas. Mereka tidak tahu undang-undang bahwa rakyat datang ke sana wajib diterima. Soal isi benar atau tidaknya ya nanti," kata Andar.

Pablo, Rey dan Galih ditetapkan sebagai tersangka kasus tersebut berdasarkan gelar perkara yang dilakukan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved