Sikka KLB Rabies, Stok VAR  Hanya Dua Bulan Lebih

Pemerintah Kabupaten Sikka di Pulau Flores menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies, Selasa (16/7/2019) menyusul peningkatan gi

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/EGINIUS  MO’A
Kepala Dinas Kesehatan  Sikka, dr.Maria  Bernadina Sada Nenu, MPH,  Selasa  (16/7/2019) memberikan  penjelasan   KLB  rabies   di  Kantor  Dinas Kesehatan  Sikka, Jalan  El  Tari Maumere, Pulau  Flores. 

POS-KUPANG.COM, MAUMERE---Pemerintah  Kabupaten  Sikka di  Pulau  Flores  menetapkan status Kejadian Luar Biasa  (KLB) rabies, Selasa   (16/7/2019)  menyusul  peningkatan    gigitan positif rabies  sebanyak 22  dan  dua korban meninggal dunia. Namun  kabar  terbaru  Selasa petang menyebutkan  gigitan  positif  rabis menjadi  23  kasus.

Kepala  Dinas Kesehatan  Sikka, dr.Maria  Bernadina  Sada Nenu,MPH, mengatakan  penetapan status  KLB  rabies mesti diikuti  dengan  eliminasi  selektif  untuk menghambat  penularan  rabies. Ia  menyarankan  pemilik  anjing  mengikat atau  mengandangkan   anjing.

Pengantar Nota Keuangan di Manggarai Barat Terlambat Dua Pekan, Simak Penjelasannya

Di Kabupaten Sumba Timur-NTT, Ratusan Lulusan Progdi Keperawatan Waingapu Terima Yudisium

Ia  mengatakan,  ke depan akan  terjadi peningkatan  kasus  rabies. Namun  persediaan  VAR   di gudang  Farmasi  Dinas Kesehatan  Sikka sebanyak 650   vial.

“Rata-rata pemakaian setiap bulan  250  vial. Persediaan VAR yang ada saat ini  berkisar  dua setengah  bulan sampai  tiga bulan. Besok  kami  akan minta lagi ke  Kupang,” kata dr. Dina, sapaan Maria Bernadina.

Dr. Dina menambahkan,  VAR disebar  ke tujuh  rabies  center  di Puskesmas Beru  melayani Kota Maumere  dan sekitarnya.  Puskesmas Watubain dan  Waigete di wilayah  timur Kota Maumere, Puskesmas Bola  di  selatan  Maumere. Puskesmas  Lekabai, Nita di wilayah  barat  Maumere dan Puskesmas  Palue di Pulau Palue.

Ditegaskan  dr.Dina,  tidak semua korban gigitan   harus  disuntik VAR. Hanya   terhadap gigitan resiko tinggi disuntik   yakni  gigitan  pada ujung  jari kaki, tangan  dan bahu  badan ke atas   karena  dekat dengan  saraf. 

“Setiap  terjadi  gigitan anjing, luka dicuci  dengan  sabun  deterjen selama  15 menit   dapat mengeluarkan 80 persen virus, sesudahnya   menuju   fasilitas kesehatan disuntik  VAR,”  saran dr.Dina. (laporan  wartawan  pos-kupang.com,  eginius mo’a)

 
 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved