Berita Kampus

Ini Yang Dilakukan Mahasiswa dan Dosen Uniflor Ende di KeLurahan Rukun Lima

Mahasiswa dan dosen Uniflor Ende mengerjakan sumur bor di RT 02/RW 01, Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende.

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Apolonia Matilde
Dokumentasi Uniflor
Mahasiswa dan dosen Uniflor Ende Bangun Sumur Bor 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Mahasiswa dan dosen Universitas Flores (Uniflor) Ende mengerjakan sumur bor di RT 02/RW 01, Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat.

Ketua tim mahasiswa, Melkyanus Kaleka, S.Pd, M.Pd, kepada Pos Kupang, Senin (15/7/2019), mengatakan, pengabdian kepada masyarakat tersebut merupakan kerja sama Uniflor Ende dengan RT 02 sebagai mitra dan sumur resapan yang dikerjakan sebanyak dua buah.

Solidaritas Relawan Jokowi NTT Desak DPRD NTT Sikapi Masalah Tanah di Nunkurus

Menurut Melkyanus, kegiatan pengabdian tersebut merupakan Program Kemitraan masyarakat Stimulus (PKMS) yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengadian Masyarakat (DRPM) Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

"Kegiatan ini merupakan tahap pertama untuk pembuatan satu sumur resapan, dan sumur resapan yang kedua direncanakan akan dikerjakan pada awal bulan Agustus," katanya.

Dia mengatakan, Kelurahan Rukun Lima merupakan daerah pesisir pantai yang terletak kurang lebih 2 km dari pusat Kota Ende.

Kelurahan tersebut, katanya, termasuk daerah perkotaan yang memiliki jumlah penduduk yang padat. Sebagian besar air sumur yang ada di RT 02/RW 01, Kelurahan Rukun Lima sudah terintrusi air laut.

Ini Pesan Rektor Unwira Kupang kepada Mahasiswa Yang Melakukan KKN Tahun 2019

Dikatakannya, hasil penelitian yang dilakukannya tahun 2014 di Kelurahan Rukun Lima dan Paupanda menunjukkan rata-rata nilai konduktivitas air tanah sebesar 1040-2980 mikrosimens per centimeter.

Nilai tersebut, katanya, menunjukkan air tanah pada dua kelurahan tersebut sudah terintrusi air laut dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Menurutnya, semakin tinggi nilai konduktivitas air tanah, semakin tinggi pula kadar garam (salitas) air tanah tersebut.

Dikatakannya, salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menurunkan nilai konduktivitas air tanah adalah dengan membuat sumur resapan untuk menambah pasokan air tanah.

Ramalan Zodiak Cinta Besok, Rabu 17 Juli: Cancer Bersikaplah Manis, Taurus Awas Gebetan Kabur

Selain itu, katanya, perlunya kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah atau limbah rumah tangga pada sembarang tempat.

Tujuannya, katanya, pembuatan sumur resapan untuk menjaga kualitas air tanah (sumur) sehingga tetap layak dikonsumsi oleh masyarakat.

Selain itu, kataya, diharapkan melalui Program PKMS, pemerintah bisa menjadikanya sebagai program kerja tahunan secara berkala.

Dikatakannya, peserta terdiri dari tim dosen, ketua tim pengabdian, Melkyanus Kaleka, S.Pd, M.Pd, dan anggota Ir. Valentinus Tan, MT, serta Yulius Saprianus Dala Ngapa, S.Si, M.Si, mahasiswa, serta masyarakat. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved