Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat : Saya ke NTT Bukan Untuk Membangun Suku

Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan dirinya menjadi gubernur Nusa Tenggara Timur bukan untuk membangun suku tertentu di NTT.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI
Gubernur Viktor Laiskodat bersama Keluarga Sulawesi Selatan NTT, di Resto Celebes, Kota Kupang, Minggu (14/7/2019). 

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat :  Saya ke NTT Bukan Untuk Membangun Suku

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan dirinya menjadi gubernur Nusa Tenggara Timur bukan untuk membangun suku tertentu di NTT.

Hal itu disampaikan Viktor saat memberikan sambutan dalam kegiatan Musyawarah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) VIII, di Resto Celebes, Kota Kupang, Minggu (14/7/2019).

Menurutnya, sebuah negara atau di suatu daerah bisa berkembang dan maju jika di dalam negara atau daerah tersebut multi etnis. Dengan begitu, lanjutnya, dapat terjadi interaksi budaya, sosial dan pertukaran ilmu pengetahuan.

Ia menjelaskan, untuk menuju NTT bangkit dan sejahtera butuh keterlibatan setiap etnis dari mana saja yang sudah tinggal menetap di NTT, termasuk orang-orang Sulawesi Selatan.

"Saya mendorong kita semua terlibat untuk membangun NTT. Jangan eksklusif dan jalan sendiri-sendiri, kalau mau benar-benar maju, harus inklusif jalan bersama-sama bersinergi dengan pemerintah," tegas Viktor.

Menurutnya, kehadiran orang Sulawesi Selatan di NTT telah memberikan warna tersendiri dengan karakter dan kebiasaan berbisnis yang melekat dalam diri mereka.

Viktor menegaskan, ia hadir dalam Muswil VIII KKSS tersebut, bukan untuk berpidato. Lebih dari itu, ia ingin mengetahui lebih dalam bagaimana struktur kerja ekonomi dan perdagangan dari KKSS.

Bahkan Viktor mengatakan, jika sudah siap, struktur kerja ekonomi dan perdagangan dari KKSS dipresentasikan kepadanya. "Perdagangan kecil, menengah dan besar yang mana? Bisnisnya apa saja? Lalu bagaimana sinergi dengan pemerintah," ungkapnya.

Secara khusus Viktor meminta KKSS berbisnis atau usaha telur ayam dan daging ayam. Ia menjelaskan, di NTT inflasi akhir tahun tinggi salah satunya dari telur ayam dan daging ayam.

"Jadi saya minta tolong kerja telur ayam dan daging ayam. Di NTT, kalau inflasi gula putih, masih ada gula Sabu dan gula Rote. Tapi kalau telur, tidak bisa ada telur Rote atau telur Sabu," ungkapnya.

Viktor menyebut, negara tetangga, Timor Leste dalam setahun mengimpor daging ayam dan telur ayam total 13 juta dolar dari Brazil.

Menurut Viktor, NTT tidak bedanya dengan Timor Leste karena daging ayam dan telur ayam dari Surabaya, yang juga diimpor dari Brazil.

Tidak hanya itu, Viktor juga meminta agar orang-orang Sulawesi Selatan di NTT kreatif dan inovatif menghasilkan produk-produk lain di NTT.

Ramalan Zodiak Senin 15 Juli 2019, Leo Bersama Dewi Fortuna Cancer Meditasi Scropio Tertarik Si Dia

Kejari TTU Sudah Panggil Konsultan Perencana Taman Doa, Begini Hasilnya

BREAKING NEWS : Stefanus Tewas Tertimbun Pasir di Manggarai

"Selama ini kita pakai sabun, sampo dan lain-lain, belum ada Made ini NTT, Flores dan lain-lain," ungkapnya.

Viktor menjelaskan orang Sulawesi Selatan punya karakter dan kebiasaan berbisnis perlu disinergikan dengan NTT yang sedang menuju masyarakat ekonomi.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved