Guru dari Kabupaten Flores Timur Wakili NTT di Residensi Penggiat Literasi Nasional
Maksi Masan mengaku tak menyangka tulisan esai menggambarkan aktivitas sederhana akan lolos seleksi.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
Guru dari Flores Timur Wakili NTT di Residensi Penggiat Literasi Nasional
POS-KUPANG.COM|LARANTUKA---Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Pelangi Agupena, Maksimus Masan Kian, lolos seleksi peserta Residensi Penggiat Literasi Tahun 2019. Ketua Agupena Flores Timur menjadi satu-satunya peserta yang lolos dari Propinsi NTT.
Maksi mengatakan, seleksi dilakukan bulan Mei 2019. Setiap peserta diminta menulis praktek di TBM dilengkapi dokumentasi kegiatan dan profil pendiri atau pengelola.
“Saya mengirim tulisan berjudul “Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Sebagai Fondasi Pengembangan Literasi.” Saya uraikan latar belakang pendirian TBM Pelangi, menggambarkan ragam kegiatan yang dilakukan serta manfaat bagi anak -anak," kata Maksi Masan, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (12/7/2019).
Maksi Masan mengaku tak menyangka tulisan esai menggambarkan aktivitas sederhana akan lolos seleksi.
“Saya senang bisa lolos seleksi. Hanya 40 orang yang dipilih seluruh Indonesia dari ribuan peserta yang mendaftar. Ini membanggakan dan memberi indikasi, iklim gerakan literasi di ujung timur Pulau Flores ini sedang menggeliat," ujar Maksi Masan.
Guru SMPN 1 Lewolema ini, mengatakan residensi penggiat literasi dibagi dua kelompok dengan pembagian peserta dan lokasi yang berbeda.
"Saya mendapat lokasi kegiatan residensi di TBM Ibu Pertiwi, Desa Nain, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara. Kegiatan berlangsung Hari Rabu-Sabtu (10-13/7/2019),” ujarnya lagi.
Residensi Penggiat Literasi 2019 diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ia mengaku bangga bisa tampil di kegiatan ini.
• BREAKING NEWS : Kakek 81 Tahun Ditemukan Tak Bernyawah di Tepi Kali Boen Kabupaten TTU
• Sepuluh Lokasi Wisata Favorit di Pulau Sumba Cuaca Cerah
• Derita Pasutri Patah Kaki di Sikka Sampai ke Telinga Presiden Jokowi
"Pertama kali saya mengikuti kegiatan seperti ini, lokasi kegiatan baru. Ini kesempatan dan ruang belajar menjadi pengalaman berharga dalam upaya bersama mengembangkan gerakan literasi di daerah. Semua kita memiliki peluang dan kesempatan yang sama, tinggal bagaimana memanfaatkannya.TBM yang kami kelolah sesungguhnya sangat sederhana masih jauh dari kesempurnaan, tetapi syukur kepada Tuhan, bahwa apa yang kami lakukan bisa mendapat apresiasi di mata penggiat literasi nasional," imbuh Maksi Masan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a).