Calonkan Orang Luar, PDIP Sikka Harus Siap Konsewensi Terburuk
Penolakan keras dimunculkanya nama Bupati Sikka, ransiskus Roberto Diogo memimpin PDIP Sikka datang dari tokoh internal partai. Ini dampaknya
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Adiana Ahmad
Calonkan Orang Luar, PDIP Sikka Harus Siap Konsewensi Terburuk
POS-KUPANG.COM | MAUMERE- Penolakan keras dimunculkanya nama Bupati Sikka, ransiskus Roberto Diogo memimpin PDIP Sikka datang dari tokoh internal partai. Pengurus Partai Demokrat dan Partai Gerindra Sikka miris menyaksikan wacana tiga PAC PDIP Sikka.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Sikka, Okto Gleko, mengaku terkejut munculnya nama luar partai padahal PDIP Sikka memiliki para kader-kader handal dibanding orang di luar PDIP.
“Partai pemenang pemilihan presiden dan legislatif secara nasional sampai di daerah tidak percaya diri. Mau dikemanakan kadernya kalau orang luar pimpin partai. Kita semua senang dengan partai nasionalis yang punya idologi sangat kuat,” ujar Okto Gleko.
Okto Gleko menegaskan orang di luar partai tidak tahu-menahu dengan PDIP. Kali ini bupati diusung pernah dilawan habis-habisan dalam Pilkada Sikka 2018 dimana calon PDIP kalah.
Seburuk apapun kader, kata Okto Gleko, Ketua DPC PDIP Sikka, Aleks Longinus masih layak memimpin PDIP. Semua orang tahu perjuangan di masa lalu membesarkan PDIP hingga saat ini.
“Mereka lahir dari rahim PDIP, bukan kader lompat pagar. Dia konsisten dari PDI ke PDIP. Ketika jadi partai jadi penguasa, orang lain datang ambil enak-enak saja. Rusaklah PDIP,” tegas Okto.
Simpatisan PDIP Sikka, Dus Kopong, menyarankan yang bukan kader meski diusung harus tahu diri.
• Ini Reaksi Tokoh PDIP Sikka Soal Calon Luar Diusung Pimpin DPC
“Kita lihat saja kedepan, kalau DPP paksakan orang luar jadi Ketua DPC PDIP,” ujar Dus Kopong.
Politisi PDIP, Stef Say mengharapkan kader partai terbaik yang punya rekam jejak dari anggota, pengurus memimpin partai ini.
“Tidak bisa pakai lompat dari luar langsung pimpinan PDIP Sikka. Itu bukan kader partai namanya,” ujar Stef Say.
• PDIP NTT Sudah Miliki Nama Calon Pimpinan DPRD NTT
Stef Say pernah memegang KTA PDI 1987 kemudian ke PDIP Pro Mega hingga PDIP hengkang setelah Kongres Semarang mengatakan jika dipaksakan PDIP harus siap terima konsekwensi sangat buruk.
“Paling ekstrim ada penolakan dari warga partai dan simpayttisan. Elit partai harus benar-benar perhatilan akar rumput,” kata Stef Say. (laporan wartawan pos-kupang.com, eginius mo’a)