Kementerian Pariwisata Inisiasi Percepatan Pengembangan Pariwisata di NTT

Dalam konteks pembangunan yang didorong pa Gubernur bahwa Pariwisata memiliki lompataan pembangunan

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/OBY LEWANMERU
Suasana Forum Strategis Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kantor Gubernur, NTT, Senin (8/7/2019). 

Kementerian Pariwisata Inisiasi Percepatan Pengembangan Pariwisata di NTT

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Dalam rangka percepatan pengembangan Pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kementerian Pariwisata menginisiasi Forum Strategis Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kantor Gubernur, NTT, Senin (8/7/2019).

Forum tersebut menghadirkan Bupati/Wakil Bupati/Kepala Dinas Pariwisata dari 22 Kabupaten di NTT, yayasan Sumba Hospitality dan berbagai stakehokder terkait

Kepala Dinas Pariwisata Pro. NTT, I Wayan Darmawan kepada POS-KUPANG.COM, di sela kegiatan tersebut menjelaskan, forum tersebut sesungguhnya bertujuan mendorong dan menindaklajuti program Gubernur NTT.

"Pembangunan Pariwisata harus ada platform yang jelas. Dalam konteks pembangunan yang didorong pa Gubernur bahwa Pariwisata memiliki lompataan pembangunan," ungkapnya.

Namun, kata Wayan, yang lebih penting yakni bagaimana Pariwisata memiliki penguatan pembangunan di masyarakat. "Untuk itulah, perlu dibuat pemilahan yang jelas, sisi bisnis yang dikelola oleh privat atau swasta dan mana yang dikelola oleh masyarakat dalam hal ini Bumdes," ungkapnya.

Ia menjelaskan sekarang Bumdes sedang terus didorong untuk bergerak lebih cepat menyiapkan destinasi.

"Target kita untuk APBD Provinsi sampai dengan 2023, sekitar 22 destinasi. Sedangkan untuk dukungan sumber-sumber dana lain, kita targetkan sekitar 100, termasuk Bumdes di dalamnya dan kita juga mendorong ada destinasi dari Bumdes yang merupakan inisiatif masyarakat," ungkapnya.

Untuk tahun 2019, kata Wayan, akan ditargetkan 7 destinasi wisata. Lanjutnya, ketujuh objek wisata itu antara lain, Pantai Liman di Pulau Semau Kabupaten Kupang, Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, wisata alam dan budaya Fatumnasi Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Selain itu, wisata Kampung Adat Praimadita Kabupaten Sumba Timur, wisata pantai di Moru Kabupaten Alor, dan wisata alam di sekitar Taman Nasional Kelimutu Kabupaten Ende.

Terkait pengembangan yang dilakukan setiap destinasi, Wayan menjelaskan, ada pembangunan seperti homestay, rumah makan, tempat jual souvenir, pelatihan koki, guide dan macam-macam. "intinya pengembangannya lengkap dan terpadu," ungkapnya.

Ia menjelaskan di setiap destinasi harus ada peningkatan atraksi. Menurutnya selama ini baru pada keindahan alam atau budaya, belum nampak festival-festival seperti tarian, makanan lokal dan sebagainya.

"Semakin banyak aktivitas di destinasi wisata makin banyak pilihan dan promosi untuk wisatawan," ungkapnya.

Diduga Terlepas dari Ikatan Saat Musibah Kapal, Siswa SMKN Larantuka Belum Ditemukan

RM BTS Ternyata Memotret Lumba-lumba di Langit, Fenomena Alam Langka, Awalnya Disangka Awan Biasa

Terkait lokasi seperti hutan lindung atau suaka margasatwa, menurut Wayan, sekarang bisa kelola oleh masyarakat, namun ada syarat-syarat atau aturan yang harus ditaati dan pemanfaatannya terbatas.

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved