Pencarian Nelayan Flotim Yang Hilang Dilakukan Melalui Ritual Adat
Setelah dua hari pencarian tidak menemukan hasil, pencarian nelayan flotim yang hilang terpaksa dengan ritual adat.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Adiana Ahmad
Pencarian Nelayan Flotim Yang Hilang Dilakukan Melalui Ritual Adat
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA- Hari ketiga pencarian Fandi Tukan (31), nelayan Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur di Pulau Flores, yang hilang di laut belum berhasil.
Segala cara ditempuh salah satu satunya melakukan seremoni adat Lamaholot, "leta neten, mayan pole," membantu mencari korban.
“Saya minta Pak Sekda segera koordinasi dengan Dinsos dan instansi lain ikut mencari. Keluarga korban, istri dan satu anaknya dibantu. Urusan kemanusiaan didahulukan. Saya minta dilakukan seremoni adat "leta neten,mayan pole," kata Wakil Bupati Flotim, Agus Payong Boli, dihubungi POS-KUPANG.COM, Kamis (4/7/2019).
Agus Boli, mengharapkan keluarga berdoa, melakukan ritual adat Lamaholot dan tetap kuat hati semoga korban bisa ditemukan.
• Nelayan di Flores Timur Tenggelam, Hari Ketiga Tim SAR Gabungan Terus Lakukan Pencarian
• Nelayan Flores Timur Hilang di Laut Belum Ditemukan
Laporan yang diterima dari SAR Maumere, kata Agus Boli, pencarian hari Kamis hingga pukul 13.00 Wita melibatkan SAR gabungan dan masyarakat setempat menyisir Perairan Pulau Konga, Nobo, Pulau Tiga, Waidoko dan Perairan Ritaebang.
“Belum ada hasilnya,” kata Agus Boli. (laporan wartawan pos-kupang.com, eginius mo’a)