Nelayan Ini Diserang Buaya saat Mencari Ikan di Sungai, Begini Kondisinya

Busriadi adalah rekan Heri, korban yang diterkam buaya saat mencari ikan di aliran sungai Krueng Rigaih, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya.

Editor: Ferry Ndoen
oto Dokumentasi BPBD Aceh Jaya (KOMPAS.COM/RAJA UMAR)
Foto Dokumentasi BPBD Aceh Jaya; “Heri warga Gampong Baro, Kecamatan Baktia, Kabupaten Aceh Jaya yang yang mengalami luka parah dibagian tangan kirinya akibat diterkam buaya sedang menjalani perawatan tim medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar, Kamis (20/06/2019) 

POS KUPANG.COM -- Busriadi adalah rekan Heri, korban yang diterkam buaya saat mencari ikan di aliran sungai Krueng Rigaih, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya.

Dia mengaku, selama ini mencari ikan pada malam hari sudah menjadi rutinitas mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan sehari-hari.

Namun naas, buaya yang kerap mereka jumpai saat menelusuri sungai mencari ikan Rabu (19/6/2019) malam, secara tiba-tiba langsung menyerang Heri yang sedang berada di atas perahu.

Tonton Bareng Adegan Ranjang Pasutri Live Sex di Ranjang, Bocah Ini Nyaris Ingin Cabuli Balita

“Kami tiap malam mencari ikan di aliran sungai itu, biasanya kalau ada buaya saat kami senter nampak matanya, tapi kemarin malam tidak muncul dengan tiba-tiba langsung menyerang," kata Busriadi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/06/2019).

Menurut Busriadi, sebelum rekannya diterkam buaya, mereka mencari ikan di aliran sungai.

Caranya, masing-masing menggunakan sampan secara beriringan dari sisi kiri dan kanan sungai terus menelusuri arus dengan memakai senter sebagai alat penerangan.

Setelah mereka bergerak 20 meter, malam itu tiba-tiba buaya menyerang Heri.

“Buaya tidak terlihat saat kami senter ke arah depan kami. Tiba-tiba saya dengar Heri berteriak karena diterkam buaya, dan secara bersamaan saya juga terpeleset dari sampan jatuh ke dalam air. Setelah Heri jatuh dari sampan buaya terus masih menyerang dan Heri saya lihat berusaha menyelamatkan diri. Setelah kami tepukkan air, tak lama setelah itu buaya hilang posisinya berada di bawah sampan Heri,” katanya.

Busriadi mengatakan, Heri selamat dari serangan buaya setelah berhasil memanjat ke atas pohon.

“Setelah dia berhasil manjat pohon, saya minta dia menyenter ke arah buaya, karena posisi saya masih dalam air. Setelah itu saya juga ikut memanjat pohon untuk menghindari terkaman buaya,” katanya.

Masih kata Busriadi, setelah berada di atas pohon menyelamatkan diri dari serangan buaya mereka terpaksa harus menunggu dan bertahan lama di atas pohon sambil terus memantau posisi buaya yang masih terlihat berada di balik sampan Heri.

“Hampir satu jam kami di atas pohon tak dapat mencari pertolongan karena lokasi kejadian jauh dari kampung. Saya sempat berteriak minta tolong tapi tidak ada warga yang mendengar," ucapnya.

Setelah kondisi air pasang dan posisi sampan milik Busriadi terbawa arus ke bawah pohon tempat mereka berlindung, Busriadi berhasil meraih ponsel yang berada di dalam sampan.

Dia langsung menghubungi keluarga Heri yang berada di kampung untuk memberikan pertolongan.

“Setelah saya berhasil mengambil ponsel dalam sampan, saya hubungi langsung keluarga Heri, sekitar 30 menit kemudian baru mendapat pertolongan dari warga dan Heri pun langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya. (*)

Setelah berada di atas pohon, ia baru mengetahui bahwa tangan sebelah kirinya mengalami luka parah akibat diterkam buaya.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved