PKS Nilai Usul Wasekjen Demokrat soal Pembubaran Koalisi Kurang Bijak, Bandingkan dengan Pilpres USA

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera tak sepakat dengan usul Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik soal pembubaran koal

Editor: Alfred Dama
ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA via Kompas.com
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bertemu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) saat melayat di rumah duka, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/6/2019). Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono . 

PKS Nilai Usul Wasekjen Demokrat soal Pembubaran Koalisi Kurang Bijak, Bandingkan dengan Pilpres USA

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera tak sepakat dengan usul Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik soal pembubaran koalisi parpol pendukungan pasangan capres-cawapres.

Mardani menilai, usul pembubaran koalisi parpol untuk mengurangi tensi politik di tengah masyarakat sebagai langkah yang kurang bijak.

"Usulan pembubaran untuk menurunkan tensi politik kurang bijak," ujar Mardani melalui pesan singkat, Minggu (9/6/2019).

Menurut Mardani, pembubaran koalisi justru menyulitkan pengambilan keputusan politik.

Saat Pilpres 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin didukung PDI-P, Golkar, NasDem, PPP, PKB, Hanura, PSI, Perindo, dan PKPI.

Adapun pasangan Prabowo-Sandiaga didukung Partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan Partai Berkarya.

"Pembubaran koalisi justru menyulitkan pengambilan keputusan politik. PKS insya Allah istiqomah bersama Koalisi Indonesia Adil Makmur," kata Mardani.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, saat ditemui di ruangannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, saat ditemui di ruangannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Terkait tingginya tensi politik pascapilpres, Mardani justru menilai hal itu terjadi karena kurangnya kualitas kepemimpinan.

Sebab kapasitas dan kualitas kepemimpinan menentukan kualitas demokrasi.

Lantas, ia mencontohkan sikap kandidat capres John McCain pada Pemilu Presiden Amerika Serikat 2008.

Wasekjen Partai Demokrat usul Buarkan Koalisi Pendukung, BPN Demokrat Jangan Bikin Gaduh

Wasekjen Gerindra Sebut Kalau Demokrat Enggak Sabar Keluar Koalisi, Silakan Tentukan Sikap

Ini Potret Terbaru Regina Mantan Istri Farhat Abbas, Sempat Dituding Pelakor Hingga Operasi Wajah

Inalilahi wainalilahi rojiun Kabar Duka dari Penyanyi Dangdut Dewi Persik

Saat itu McCain mengoreksi pernyataan seorang pendukungnya yang menyebut rivalnya, Barrack Obama, bukan orang Amerika.

McCain pun menegaskan bahwa Obama merupakan orang Amerika yang baik dan kompetitornya dalam mencintai Amerika.

"Kita bisa bersaing dan tetap saling menghormati kompetitor.
Biarkan ini jadi pembelajaran bersama dengan syarat semua mengedepankan akhlaq politik yang dewasa," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengusulkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto segera membubarkan koalisi partai politik pendukungnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved