Prabowo ke Swiss dan Jerman, Ajak Dua Warga Rusia, Tiba-Tiba Telepon Luhut, Ini yang Dibicarakan
Prabowo Tinggalkan Indonesia Ajak Dua Warga Rusia, Tiba-Tiba Telepon Luhut Pandjaitan
Prabowo ke Swiss dan Jerman, Ajak Dua Warga Rusia, Tiba-Tiba Telepon Luhut Pandjaitan, Ini yang Dibicarakan
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dikabarkan bepergian ke Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (28/5/2019) pagi.
Prabowo dan tujuh orang lainnya berangkat menuju Dubai dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Kabar ini dibenarkan oleh Kasubag Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Sam Fernando. "(Informasi tersebut) benar," kata Sam saat dikonfirmasi, Selasa malam.
Saat dikonfirmasi soal kegiatan Prabowo pergi ke luar negeri, Sam tak memiliki informasi soal itu.
"Kami tidak memiliki informasi tersebut," kata dia.
Prabowo diketahui berangkat bersama tujuh orang lainnya bernama Edy Arman, Yoriko Fransisko Karapang, Gibrael Habel Karapang, Mikhail Davzdov, Anzhelika Butaeva, Justin Darrell Flores Howard dan Mischa Demermann.
Rombongan tersebut bersama lima kru pesawat pribadi Prabowo, Jet Ambraer 190/Lineage dengan nomor registrasi 9HNYC, lepas landas pada pukul 08.14 WIB.
Rencana Prabowo kembali ke Indonesia bersifat tentatif.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan kepergian calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto ke luar negeri tidak berkaitan dengan Pilpres 2019.
Hal ini dia sampaikan ketika ditanya potensi intervensi pihak asing yang ditandai keikutsertaan sejumlah warga negara asing dalam perjalanan Prabowo.
"Pemilunya kan sudah selesai, mau intervensi apa?" ujar Fadli, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
• Luhut Ungkap Hubungan Prabowo dan Jokowi Pasca Coblosan Pilpres 2019, Ternyata Begini!
• Sandiaga Uno Pasang Badan, Jamin Prabowo dan Pendukungnya Tidak Terlibat Makar
• Benarkah Prabowo Dibuntuti Intel? BPN Pertanyakan Tersebarnya Penerbangan Prabowo ke Dubai
Fadli mengatakan, Prabowo sudah memutuskan untuk menempuh jalan konstitusional dalam menyikapi hasil Pilpres 2019.
Dia mendaftarkan perselisihan hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi.
Menurut dia, tidak ada strategi-strategi khusus yang sedang disembunyikan Prabowo terkait kepergiannya ini.