Ini Yang Dilakukan Dinkes Kabupaten Ngada Terkait Stunting

Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada menggelar kegiatan sosialisasi stunting, di di aula Yasukda Kota Bajawa Kabupaten Ngada

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ GORDI DONOFAN
Nara Sumber Sosialisasi Stunting Dinas Kesehatan Ngada, Jumat (24/5/2019) 

Ini Yang Dilakukan Dinkes Kabupaten Ngada  Terkait Stunting

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada menggelar kegiatan sosialisasi stunting, di di aula Yasukda Kota Bajawa Kabupaten Ngada, Kamis (23/5/2019).

Kegiatan Sosialisasi ini merupakan tahapan aksi ke 3 (Rembuk Stunting), dimana sebelumnya telah dilaksanakan aku 1 dan 2 yaitu, pengumpulan dan analisa data serta penyusunan rencana kegiatan baik spesifik maupun sensitif.

Pertemuan aksi 1 dan 2 sudah dilaksanakan dan di fasilitasi oleh BP-Litbang Kabupaten Ngada.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Martha Liu Meda Manuk, menjelaskan bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Anies Baswedan Angkat Bicara soal Kerusuhan 22 Mei, Sebut Jakarta Sudah Aman

Ini Penyebab Pustu Wae Renca Manggarai Terbakar

Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang berulang, infeksi berulang dan pola asuh yang tidak memadai terutama dalan 1000 HPK.

Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Stunting juga menjadikan lebih rentan terhadap penyakit.

Upaya penurunan stunting dilakukan melalui 2 intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk menyasar penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk menyasar penyebab tidak langsung Intervensi spesifik umumnya diberikan oleh berbagai program pada sektor kesehatan yang menyasar penyebab langsung seperti ; asupan makanan, infeksi,status gizi ibu, penyakit menular, kekurangan nutrisi dan kesehatan lingkungan.

Suasana sosialisasi tentang stunting oleh Dinkes Ngada di Aula Yasukda Kota Bajawa Kabupaten Ngada, Kamis (23/5/2019).
Suasana sosialisasi tentang stunting oleh Dinkes Ngada di Aula Yasukda Kota Bajawa Kabupaten Ngada, Kamis (23/5/2019). (POS KUPANG/GORDI DONOFAN)

Ia menjelaskan Intervensi sensitif ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan, dengan sasaran adalah masyarakat umum, tidak khusus pada ibu hamil dan balita pada 1000 HPK, dan berkontribusi pada 70% intervensi Stunting.

Kronologi Lengkap Siswi SMA di Kupang NTT Diperkosa 4 Kali di Hutan Padahal Baru Kenalan di Facebook

Kabar Gembira! Ada Lowongan Kerja sebagai Komisi Kejaksaan RI, Intip Syaratnya

"Kegiatan yang dilakukan antara lain; menyediakan dan memastikan akses pada air bersih, sanitasi, layanan keluarga berencana, Jaminan Kesehatan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini Universal, dan Ketahanan Pangan," jelasnya, sebagaiman dalam siaran pers yang diterima POS KUPANG.COM, Jumat (24/5/2019).

Ia menjelaskan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Stunting ada 8 Aksi Konvergensi yang perlu dilaksanakan antara lain ; analisa situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbub/ Perwali tentang peran Desa, kader pembangunan manusia, manajemen data, pengukuran dan publikasi serta review kinerja tahunan.

Bupati Ngada, Paulus Soliwoa dalam sambutannya menegaskan bahwa untuk menurunkan angka Stunting di Kabupaten Ngada butuh kerjasama Pemerintah dan Lintas sektor lainnya yang mana sasaran utamanya adalah para wanita yang akan memasuki usia pernikahan.

Bupati Paulus mengatakan bahwa pembatasan angka kelahiran perlu ditegaskan sehingga angka Stunting juga bisa menurun khusus untuk Kabupaten ngada mengingat ada 30 desa di Kabupaten Ngada yang angka Stuntingnya masih diatas 50%.

VIDEO: Zodiak yang Paling Suka Tidur dan Sulit Dibangunkan, Pasangan Kamu Termasuk?

Mengintip Berbagai Hasil Anyaman Masyarkat Desa Tuabatan Barat di Kabupaten TTU

Narasumber dalam kegiatan ini diantaranya, Bupati Ngada, Bappeda Propinsi NTT, Dinas Kesehatan Propinsi NTT, Ketua TP PKK Kabupaten Ngada, Kepala BP Litbang Kabupaten Ngada, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.

Kegiatan Sosialisasi/ Rembuk Stunting ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada dengan Koordinasi BP-Litbang, dengan peserta terdiri dari Lintas Program di Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, sektor terkait, para Camat, TP PKK Kabupaten, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta Kepala Puskemas dan Kepala Desa dari Desa Ubedolumolo dan Desa Naru yang mana kedua desa ini adalah perwakilan dari beberapa desa yang memiliki angka Stunting tertinggi di Kabupaten Ngada.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved