Pelajar SMA di Pulau Flores Ini Kelola Grup Esek-Esek Beranggotakan 5.100 Orang, Begini Kisahnya!

Admin grup pornografi Gowa Together yang dibuat YR (16) 1 Maret 2019 telah diikuti 5.100 peminat.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Bebet I Hidayat

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Admin grup Pornografi Gowa Together yang dibuat YR (16) 1 Maret  2019 telah diikuti 5.100 peminat. Perrbincangan di grup seputar Pornografi dan seks.

Sementara grup Main Berani yang dikelola AGG  (23), mahasiswa perguruan tinggi di Maumere dan GL (18), pelajar  SMA diminati 200 pengikut.

Apes bagi  AGG dan GL, keduanya diciduk aparat Polres Sikka, Rabu (15/5/2019).

Selain AGG dan GL,  polisi juga mengamankan YR (16)  yang mengelola admin Grup Gowa Together.

Kapolres Sikka,  AKPB Rickson Situmorang, mengatakan, polisi membekuk tiga admin dari dua grup Pornografi tersebut.

Keterangan YR kepada penyidik Tipiter Polres Sikka,  kata Rickson Situmorang, terdapat empat admin yang mengelola grup Gowa Togther, yaitu DV dan GU, pelajar SMA di Kota Maumere,  EL dan PE yang baru tamat SMA.

Rickson Situmorang, pemeriksaan admin grup ini menanggapi laporan masyarakat tentang grup Pornografi beredar di media sosial.

Polisi pun melakukan penelusuran dan berhasil membekuk tiga orang admin dari dua grup.

Pamer Foto Bareng John Legend BTS Dipastikan Tampil di The Voice Bersama Jonas Brothers

Hari Ini Tarif Tarif Tiket Pesawat Mulai Diturunkan, Simak Berapa Tarif ke Jakarta dan Surabaya

“Mereka mengakui membuat grup itu. Isi postingan seputar Pornografi dan hubungan intim,” ujar Rickson Situmorang.

Rickson Situmorang mengatakan, akan terus memantau informasi dan teknologi berbau Pornografi, radikalisme, dan SARA.

Pornografi di Grup WA

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi menemukan kasus grup Whatsapp (WA) beranggotakan pelajar SMP di Cikarang Selatan kontennya mengandung Pornografi dan kekerasasan.

Komisioner KPAD Kabupaten Bekasi Muhammad Rozak mengatakan, temuan itu bermula dari laporan masyarakat bahwa terdapat sejumlah siswa yang dikeluarkan dari satu sekolah negeri di Cikarang Selatan.

"Pada 1 Oktober 2018, kami datangi sekolahnya dan bertemu kepala sekolahnya. Kami diarahkan untuk koordinasi oleh guru BK (bimbingan dan konseling) sekolah tersebut terkait pengeluaran sejumlah siswa di sekolah itu," kata Rozak kepada Kompas.com di Kantor Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (10/10/2018).

Berdasarkan informasi yang didapati dari guru BK, KPAD mendapati bahwa sejumlah siswa tersebut membuat grup WA bernama "All Star". Grup itu dibuat pada akhir September 2018 dan memiliki anggota 24 siswa SMP kelas tiga dari kelas yang berbeda-beda di sekolah tersebut. Dari 24 siswa itu, 14 orang siswa pria dan 10 siswa perempuan.

"Nah dalam grup itu kami temukan ada 42 video porno, dalam video porno itu ada orang dewasa, ada remaja juga. Terus kami temukan juga ada ajakan tawuran," ujar Rozak.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved