Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Prabowo Subianto, Capres Nomor Urut 02
Berita duka ini disampaikan Prabowo Subianto, Calon Presiden (Capres) Nomor urut 02 yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM - Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Prabowo Subianto, Capres Nomor Urut 02.
Berita duka ini disampaikan Prabowo Subianto, Calon Presiden (Capres) Nomor urut 02 yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Prabowo Subianto yang juga mantan Komandan Kopassus ini, mengabarkan tentang meninggalnya tante atau bu lek atau kakak dari ibunya.
Kabar duka ini disampaikan Prabowo Subianto dalam Insta Story akun Instagramnya @prabowo, Selasa (14/5/2019).
Pada insta story tersebut, Prabowo Subianto mengunggah foto dia saat masih muda bersama saudara ibunya tersebut.
Pada Insta story tersebut, Prabowo Subianto menuliskan caption:
Innalillahi Wa Innailayhi Raji'un
Telah berpulang dengan tenang Olga Sigar, kakak dari ibu saya yang berusia 98 tahun.
Semoga mendapatkan tempat yang terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa.
• Ferdinand Hutahaean Bocorkan Suara Prabowo 02 di Data Demokrat, Ternyata Ini Jumlahnya
• Ketua PBNU KH Said Aqil: Gus Dur Sudah Prediksikan Munculnya Ustadz-Ustadz Dadakan, Ini Ciri-Cirinya
• Gerindra Berpeluang Duduki Jabatan Ketua DPRD Sumba Barat

Prabowo Subianto Turunan Kelima Kapten Benyamin Sigar
Darah Minahasa mengalir dalam tubuh Prabowo Subianto, satu di antara calon Presiden RI yang bakal berkompetisi pada Pilpres 9 Juli 2014.
Warga Minahasa khususnya daerah Langowan dan sekitarnya sangat mengenal tokoh ini, Kapten Benyamin Sigar. Dialah yang memimpin pasukan dari Minahasa pada perang Diponegoro (1825-1830). Menurut catatan ada 1.421 orang Minahasa yang direkrut Belanda sebagai Serdadu Tulungan (Hulptroepen) dan KL 400 orang yang berangkat ke Pulau Jawa pada waktu itu.
Tugas mereka menumpas perlawanan pasukan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa. Tugas itu berhasil diwujudkan dengan menangkap Pangeran Diponegoro pada bulan Maret tahun 1830 dan membawanya ke Manado.
Demikian penjelasan sejarawan muda Minahasa, Bode Talmewo kepada Tribun Manado (grup POS-KUPANG.COM).
"Benyamin Sigar inilah yang memimpin pasukan asal Langowan dengan pangkat kapten. Waktu itu dia merupakan Hukum Kedua Distrik Langowan," kata Talmewo. Calon Presiden RI dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto adalah cucu buyut Kapten Benyamin Sigar. Menurut Bode Talmewo, Prabowo merupakan turunan kelima dari Kapten Langowan Benyamin Sigar.
Bode menjelaskan, turunan pertama Benyamin Sigar adalah Lauren Sigar yang saat itu menjabat Kepala Walak Langowan, Minahasa. Anak Lauren diberi nama Philip Sigar yang tak menjabat apapun. Dari Philip, keturunannya juga dinamakan Philip S L Sigar. Philip junior punya pribadi yang cemerlang.
Ia pernah menjabat Sekretaris Keresidenan Manado, Sekretaris Provinsi Jawa Barat lalu pindah ke negeri Belanda. Setelah Philip junior, lahirlah Dora Sigar.
"Dora Sigar kemudian bertemu dengan Soemitro di Belanda, saat itu Soemitro kuliah di Belanda. Dari keduanya kemudian lahirlahPrabowo Subianto," kata Bode.
Dikatakannya, Benyamin Sigar merupakan kakek moyang Dora Sigar yang notabene adalah ibunda Prabowo Subianto, calon Presiden dari Partai Gerindra.
"Mereka turunan langsung, Opa Benyamin adalah Opa moyang Prabowo," ucapnya.
Situng KPU Data 81,02 Persen: Jokowi-Ma'ruf Unggul 15,6 Juta Suara Atas Prabowo-Sandiaga
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jokowi-Ma'ruf mendapat suara 69.897.142 atau 56,31 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 54.221.717 atau 43,69 persen. Selisih perolehan suara di antara keduanya mencapai 15.675.425 atau 12,62 persen.
Data ini mengacu pada angka sementara Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut data yang ditampilkan dalam pemilu2019.kpu.go.id itu, hingga Selasa (14/5/2019) pukul 11.45, suara yang masuk berasal dari 659.050 TPS dari total 813.350 TPS. Jika dipresentasekan, jumlah ini mencapai 81,02 persen.
Sementara ini, Jokowi-Ma'ruf unggul di sejumlah provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, hingga Papua.
Sedangkan Prabowo-Sandi sementara ini unggul di Sumatra Barat, Jambi, Aceh, Banten, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pencatatan data sejumlah provinsi telah mencapai seratus persen, seperti Provinsi Bali, Gorontalo, dan Bengkulu.
Komisioner KPU Evu Novida Ginting Manik mengatakan, Situng hanya alat bantu yang dipilih oleh KPU untuk memberikan informasi yang cepat terkait penghitungan suara kepada masyarakat.
Jika ditemukan kesalahan entry data, hal itu bukan berarti curang, melainkan human error.
KPU justru meminta publik untuk ikut aktif mengawasi Situng, supaya entrydata dipastikan benar.
"Ya silahkan sampaikan kalau ada entry berbeda, entry bisa kita koreksi," katanya di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019).
BPN Prabowo-Sandiaga Ungkap Data Dugaan Kecurangan Pilpres 2019
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno akan memaparkan fakta-fakta terkait dugaan kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2019.
Menurut jadwal, acara tersebut akan digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019) pukul 15.30 WIB.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya menemukan data-data kecurangan yang terjadi sebelum hingga setelah hari pemungutan suara.
"Ada data-data yang ditemukan BPN, berbagai kecurangan yang ada, saya kita nanti akan dipaparkan kecurangan apa yang ada pada masa sebelum hari H, hari H, maupun setelah hari H," ujar Riza saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/5/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.
Undangan yang hadir dapat mengajukan pertanyaan secara terbuka terkait data-data dugaan kecurangan yang dipaparkan.
"Ini bukti bahwa kami memang menyampaikannya secara apa adanya, komprehensif, holistik, terbuka, tidak tertutup. Nanti silakan ada yang bertanya, berdialog, semua dipaparkan secara lugas, secara transparan dan terbuka," kata Riza.
Sebelumnya BPN menyerahkan lima laporan dugaaan kecurangan yang terjadi selama penyelenggaraan Pilpres 2019 ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jumat (10/5/2019).
Menurut BPN, kelima laporan dugaan kecurangan tersebut terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif.
Kelima laporan dugaan kecurangan itu yakni, pertama, mengenai penggiringan opini oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sebagai penyelenggara pemilu untuk kepentingan pasangan calon nomor urut 01.
Kedua, keterlibatan aparatur sipil negara untuk kemenangan pasangan calon nomor urut 01.
Ketiga, dugaan kecurangan yang terkait rekapitulasi dokumen C1 untuk kemenangan pasangan calon nomor urut 01.
Keempat, laporan dugaan kecurangan yang terstruktur l, sistematis dan masif tentang penyelenggaraan pemilu luar negeri untuk kemenangan pasangan calon nomor urut 01.
Dan kelima, terkait pengkondisian penggunaan logistik sebagai media kecurangan dalam memenangkan pasangan calon nomor urut 01.
Tanggapan Bawaslu
Anggota Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja menanggapi rencana Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga yang akan memaparkan dugaan kecurangan di Pilpres 2019.
Bagja mengatakan, jika pihak BPN menemukan dugaan pelanggaran Pilpres, maka sebaiknya di laporkan ke Bawaslu, bukan dibawa ke ranah publik.
"Kalau teman-teman BPN merasakan ada pelanggaran silahkan melaporkan ke Bawaslu, bukan kemudian perdebatan itu (data kecurangan) dimasukan ke dalam publik. Bukan begitu caranya ya," saat dihubungi, Selasa (14/5/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.
Bagja mengaku belum menerima undangan dari pihak BPN terkait acara yang akan digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).
"Saya belum merima undangan, belum dapat dari Pak ketua belum dapat undangannya," ujarnya.
Selanjutnya, Bagja mengatakan, laporan temuan dugaan pelanggaran harus melalui mekanisme yang telah diatur. Salah satunya adalah dengan membawa alat bukti.
"Kan ada mekanismenya, ada alat bukti yang bisa disampaikan. Bukan kemudian berdebat di publik tanpa membawa alat bukti kan menjadi repot," pungkasnya.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno akan memaparkan fakta-fakta terkait dugaan kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2019.
Menurut jadwal, acara tersebut akan digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019) pukul 15.30 WIB.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya menemukan data-data kecurangan yang terjadi sebelum hingga setelah hari pemungutan suara.
"Ada data-data yang ditemukan BPN, berbagai kecurangan yang ada, saya kita nanti akan dipaparkan kecurangan apa yang ada pada masa sebelum hari H, hari H, maupun setelah hari H," ujar Riza saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Riza mengatakan, dalam kesempatan itu BPN mengundang berbagai pihak tokoh masyarakat, media massa dan termasuk pemangku kepentingan pemilu.
Undangan yang hadir dapat mengajukan pertanyaan secara terbuka terkait data-data dugaan kecurangan yang dipaparkan.
Sosok Prabowo Subianto
Dikutip dari wikipedia, Letnan Jenderal (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951.
Lahir di Jakarta, masa kecil Prabowo sebagai putra ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo banyak dilewatkan di luar negeri bersama orang tuanya. Minatnya pada dunia militer dipengaruhi oleh pamannya, Soebianto Djojohadikusumo yang gugur dalam Pertempuran Lengkong.
Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951. Ia merupakan anak ketiga dan putra pertama dari bapaknya Soemitro Djojohadikusumo yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah dan ibunya Dora Marie Sigar, yang lebih dikenal sebagai Dora Soemitro yaitu seorang wanita Kristen Protestan berdarah Minahasa, yang berasal dari keluarga Maengkom di Langowan, Sulawesi Utara.
Ayahnya merupakan seorang pakar ekonomi dan politisi Partai Sosialis Indonesia yang pada saat itu baru saja selesai menjabat sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Natsir; pada April 1952, tak lama setelah kelahiran Prabowo, Soemitro diangkat kembali sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Wilopo.
Prabowo memiliki dua orang kakak perempuan, Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati; dan seorang adik lelaki, Hashim Djojohadikusumo.
Dari keluarga ayahnya, Prabowo merupakan cucu dari Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang pertama.
Nama pertamanya diambil dari pamannya, Kapten Soebianto Djojohadikusumo, seorang perwira Tentara Keamanan Rakyat yang gugur pada Pertempuran Lengkong pada Januari 1946 di Tangerang.
Keluarga Djojohadikusumo sendiri dikatakan merupakan keturunan dari Raden Tumenggun Kertanegara, seorang panglima laskar Pangeran Diponegoro di wilayah Kedu; dan Adipati Mrapat, bupati Banyumas yang pertama. Dengan itu, garis keturunan keluarga itu dapat ditarik lagi pada penguasa-penguasa awal Kesultanan Mataram.
Masa kecil Prabowo banyak dihabiskan di luar negeri, terutama setelah keterlibatan ayahnya menentang pemerintah Presiden Soekarno di dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia di Sumatra Barat. Prabowo menyelesaikan pendidikan menengahnya di Victoria Institution di Kuala Lumpur, Malaysia; Zurich International School di Zurich, Swiss; dan The American School di London, Inggris.
Baru setelah kejatuhan Soekarno dan naiknya Soeharto, keluarga Soemitro kembali ke Indonesia, dan Prabowo masuk ke Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.
Selepas lulus dari Akademi Militer di Magelang pada tahun 1974 sebagai seorang letnan dua, ia menjadi salah satu komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat saat memimpin operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Kariernya melejit setelah menjabat sebagai Wakil Komandan Detasemen Penanggulangan Teror di Komando Pasukan Khusus pada tahun 1983.
Pada tahun 1996, Prabowo diangkat sebagai sebagai Komandan Jenderal pada korps tersebut. Saat menjabat, ia memimpin operasi pembebasan sandera di Mapenduma. Ketika jatuhnya Presiden Soeharto, ayah mertuanya, pada bulan Mei 1998, Prabowo sedang menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis.
Setelah diberhentikan dari dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di Yordania dan di beberapa negara Eropa. Sekembalinya ke Indonesia, ia menekuni dunia bisnis, mengikuti jejak adiknya Hashim Djojohadikusumo yang merupakan seorang konglomerat.
Bisnis Prabowo meliputi sedikitnya 27 perusahaan yang bergerak pada sektor-sektor yang berbeda. Pada tahun 2008, ia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Selain itu, ia juga aktif sebagai ketua di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia dan Ikatan Pencak Silat Indonesia. (*)