Gubernur NTT Minta Koperasi Laporkan Usaha Kreatif Anggota Saat RAT
Saat koperasi menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT), jangan hanya laporkan kemajuan koperasi tapi laporkan juga mengenai usaha kreatif anggota.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | MAUMERE -Saat koperasi menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT), jangan hanya laporkan kemajuan koperasi tapi laporkan juga mengenai usaha kreatif anggota.
"Tidak zamannya, setiap tahun menjelang rapat anggota tahunan, manajemen Kopdit melaporkan kemajuan aset, modal usaha, jumlah anggota dan sisa hasil usaha. Semestinya yang dilaporkan banyaknya usaha kreatif anggota koperasi," kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat menjadi pembicara tunggal di Aula Nawacita Universitas Nusa Nipa Maumere, Senin (6/5/2019). Acara ini dihadiri ratusan anggota KSP Kopdit Obor Mas dan KSP Kopdit Primer Nasional Pintu Air
Gubernur Viktor Laiskodat meminta agar dua koperasi ini bisa melakukan hal tersebut yakni melaporkan usaha kreatif anggota. Ia mencontohkan usaha minyak sereh, minyak kelapa, ikan, ternak babi, tenun ikat, kopi, kakao, sabun dan shampo.
• 52 Ribu Lebih Wajib Pajak Yang Lapor SPT Tahunan
• Buka Puas Bersama di Swiss-Belinn Kristal Hanya Rp 79.900
"Jika produk UKM dan koperasi mampu memenuhi kebutuhan di NTT, pemerintah akan melakukan proteksi. Tiap tahun kita beli sabun dan shampo hampir Rp 3 triliun. Kalau uang sebanyak itu beredar di NTT lebih bagus. Kalau minyak kelapanya bagus dan banyak, minyak dari luar kita batasi masuk ke NTT. Pemerintah akan lakukan langkah itu," tegas Viktor disambut tepuk tangan anggota.
Menurut Viktor Laiskodat, sinergi kekuatan dan potensi pemerintah dan koperasi disatukan dengan sumber daya manusia yang bagus kelak melahirkan kekuatan hebat.
"Kita jalan sama-sama selesai. Tugas pemeritah siapkan regulasi untuk `back up koperasi. Produk yang tumbuh bisa dilindungi oleh pemerintah maka ekonomi akan tumbuh bagus. Kesejahteraan lebih cepat tercapai," ujarnya.
Viktor Laiskodat mengakui simpan pinjam Kopdit jalan bagus. "Yang dicari hanya keuntungan dari jual uang. Tapi jualan produk pertanian, nelayan, peternakan dan industri pengolahan belum maju," katanya.
Serapan KUR Belum Maksimal
General Manajer (GM) KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering, mengakui kredit usaha rakyat (KUR) yang dikelola Obor Mas belum terserap maksimal anggota.
Syarat utama pemberian pinjaman ini kepada anggota yang punya usaha produktif, kebanyakan anggota belum punya usaha.
Frediyanto mengaku senang sekali dengan motivasi yang diberikan gubernur yang disambut positif anggota.
"Saya harap banyak pada usaha tenun ikat. Kami sudah kasih modal kepada satu anggota untuk beli semua tenunan, kemudian diolah dalam bentuk lain, baju, tas dan bermacam produk. Yang jadi soal serapan pasar rendah. Kita harapkan ini bisa ditolong pemasaran keluar," ujar Frediyanto.
Gubernur Viktor Laiskodat di Maumere untuk mengunjungi Kantor Pusat KSP Kopdit Primer Nasional Pintu Air menandatangani prasasti kantor baru yang diresmikan Wakil Gubernur NTT, Drs.Yosef Nae Soi, Jumat (3/5/2019) di Rotat, Kecamatan Nita, 12 Km arah barat Kota Maumere. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COm, Eugenius Moa)