16 Difabel Adimister Dulionan Mengadu ke Bawaslu Flotim

16 orang difabel penghuni Panti Asuhan Adimister Duli Onan di Dusun Watobelen, Desa Mudakaputu, flores Timur mengadu ke Bawaslu Flotim

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/ Euginius Moa
Kaum difabel di Panti Asuhan Adimister Duli Onan di Dusun Watobelen Flores Timur mengadu ke Bawaslu Flotim 

16  Difabel Adimister Dulionan Mengadu ke Bawaslu  Flotim

Laporan  wartawan  Pos-Kupang.Com, Eginius Mo’a

POS-KUPANG.COM | MAUMERE- Sebanyak 16 orang   difabel     penghuni Panti Asuhan  Adimister    Duli Onan di  Dusun   Watobelen, Desa  Mudakaputu,  Kabupaten  Flores  Timur (Flotim),  Pulau   Flores,  Propinsi Nusa Tenggara  Timur (NTT)  mengadu ke Bawaslu  Flotim. Mereka tidak diberi kesempatan  memberikan suara  dalam Pemilu serentak, Rabu  (17/4/2019).

Direktur Yayasan Panca Duo  Panti  Asuhan Adimister  Dulionan, Arnoldus Dominikus Duli Uran,    dalam surat kepada  POS-KUPANG.COM,  Kamis   (2/5/2019)  menyebut   16 difabel   telah  menjadi korban politik  Pemilu 2019 yang dilakukan   oleh KPPS  Desa Mudakaputu bersama  dengan  petugas di  TPS  03 Dusun  Watobelen.

“Mereka  dijanjikan  akan didatangi  oleh petugs TPS  03  untuk memberikan suara. Ternyata  sampai  selesai pemungutan suara, petugas  tidak  datang. Padahal   Pemilu  gubernur  tahun 2018,  petugas  TPS  datang ke panti  asuhan,”  kata Arnoldus.

Ditemukan Tewas di Parit, Siswi SMP Pakaian Pramuka Korban Pembunuhan Ayah Tiri dan Perkosaan

Ia  menyatakan, semua  syarat menjadi  pemilu  telah dikantongi 16  penghuni panti asuhan  itu.

“Tanggal  13 April  2019,  KPPS  setempat menyerahkan surat  pemberitahuan pemungutan suara kepada  pemilu (model  C6). Di situ tertulis pemilih penyandang disabilitas  diberi kemudahan dalam memberikan suara,”  kata Arnoldus.

Pada  saat  pembagian C6,  lanjut Arnoldus,  dijanjikan KPPS  akan melayani pencoblosan di panti asuhan. Mereka  juga meyakinkan dan  menguatkan  kaum difabel, berkata  tidak apa-apa, tidak usaha kuatir, nanti  bapak dilayani pencoblosan di panti.”

Sah Jadi Suami Istri- Begini Serunya Malam Pertama Muzdalifah dan Fadel Islami

Ketika pemungutan suara  17 April, demikian Arnoldus,  dilakukan tiga kali  komunikasi dengan  petugas KPPS.Mereka  masih tetap  menjanjikan  akan  datang ke  pantia asuhan.   Hingga selesai  pemungutan  suara  di TPS, janji   datang ke  panti asuhan  tidak dipemuhi   oleh KPPS. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved