Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 14 April 2019, "Makna Dialektika Hosana Putera Daud dan Salibkan Dia"

Renungan Harian Katolik Minggu 14 April 2019, "Makna Dialektika Hosana Putera Daud dan Salibkan Dia"

Editor: Eflin Rote
Dok Pribadi
Maxi u Bria 

Renungan Harian Katolik
Minggu Palma 14 April 2019
Lukas 19 : 28-40

Oleh RD. Florens Maxi Un Bria

Rohaniwan Keuskupan Agung Kupang - NTT

Makna Dialektika Hosana Putera Daud dan Salibkan Dia

"Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan! Damai sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang maha tinggi !"( Lukas 19:38)

Yesus dan Yerusalem menarik untuk direnungkan. Yesus sebagai Putera Allah memasuki kota Yerusalem dengan menunggang keledai muda.

Kota Yerusalem sebagai kota tujuan terakhir yang dikunjungi Yesus untuk menggenapi rencana keselamatan Allah. Sengsara, Wafat dan kebangkitan-Nya.

Yerusalem menjadi pusat perhatian karena di sana, Yesus disambut sebagai Raja.Di Yerusalem pun Yesus diadili dan dijatuhi hukuman mati.

Dan dari Yerusalem pula berita tentang kebangkitan Tuhan dimaklumkan bagi segala bangsa.

Yesus setia menjalani Rencana Keselamatan Allah. DIA tahu bahwa setelah peristiwa kemuliaan Tabor dan pekikan sambutan Hosana Putera Daud di Gerbang Kota Yerusalem segera diikuti dengan Pekikan Salibkanlah Dia, sebagai jalan menuju kematian dan kebangkitan dengan mulia.

Mereka yang semula berpekik Hosana Putera Daud pada akhirnya berubah berteriak Salibkan Dia. Mengapa demikian?

Bererapa refleksi kecil ini mudah-mudahan membantu kita untuk bermenung.

Pertama. Yesus memilih memasuki Kota Yerusalem dengan menunggang keledai muda. Hewan keledai sebagai simbol pembawa damai, penuh kehati-hatian dalam berjalan.

Dapat memikul banyak beban dan menjadi hewan istimewa yang dimiliki para raja. Berbeda dengan kuda sebagai sebagai hewan yang biasa digunakan untuk berperang.

Yesus memasuki Kota Yerusalem sebagai Raja Damai yang rendah hati dan siap menuruti kehendak Bapa-Nya. Yesus ke Yerusalem untuk melaksanakan kehendak Bapa bukan untuk berpolitik dan berperang.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved