Pertikaian Brimob dan Preman di Kendari, Rumah Nenek Husna Rusak hingga Brimob Minta Maaf
Pertikaian Brimob dan Preman di Kendari, rumah nenek Husna rusak hingga Brimob minta maaf
Pertikaian Brimob dan Preman di Kendari, rumah nenek Husna rusak hingga Brimob minta maaf
POS-KUPANG.COM - Rumah seorang nenek bernama Yuda Husna (68) di Jalan Mayjen Katamso di Kelurahan Baruga, Kendari, rusak parah setelah sejumlah anggota Brimob mengejar sekelompok preman, Minggu (7/4/2019).
Menurut Komandan Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Kombes Joni Afrizal, pengejaran tersebut terjadi lantaran sejumlah preman menghadang anggota Brimob di jalan.
• Gubernur Kalbar Minta Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak Diproses Hukum
Seorang anggota Brimob terluka di bagian punggung setelah terkena senjata tajam dalam perkelahian.
Berikut ini fakta lengkap kasus tersebut:
1. Gerombolan preman hadang anggota Brimob
Kombes Joni menuturkan, sebelum terjadi perusakan rumah Yudahusna, anggotanya keluar dari Markas Brimob untuk mencari makan pada Sabtu (6/4/2019) dengan menggunakan sepeda motor.
• Pemkab Belu Teken MoU Tentang Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, Ini Tujuannya
Setelah makan, mereka kembali ke markas. Namun, di tengah perjalanan, Bripda Ardi dibuntuti beberapa preman. Tanpa alasan yang jelas, preman tersebut menarik tangan Ardi.
Ardi berhasil mengendalikan motor sehingga tidak jatuh. Setelah tiba di markas, Ardi dan beberapa rekannya ke lokasi penghadangan untuk mencari para preman tersebut.
"Tiba di markas, Bripda Ardi berinisiatif untuk kembali ke lokasi pengadangan tadi dan melihat ada satu pelaku belanja di warung. Begitu didekati, pelaku lari menuju ke samping rumah ibu Yuda Husna," ujar Joni saat memberikan keterangan di Media Center Polda Sultra, Senin (8/4/2019).
2. Seorang anggota Brimob terluka di bagian punggung
Saat mengejar preman, Ardi dikagetkan dengan banyaknya preman yang telah berkumpul di samping rumah nenek Husna.
Ardi menghubungi rekan-rekannya melalui pesan WhatsApp. Selanjutnya datang beberapa anggota, lalu Ardi menanyakan ke para preman itu mengapa ia diperlakukan seperti itu.
"Belum sempat dijawab puluhan preman yang di tangannya ada parang, batu dan balok- balok kayu mengejar anggota kami. Saat dikejar, ada satu anggota bernama Bripda Roxi motornya sulit hidup, sehingga tertinggal dari rekannya yang lain. Begitu motornya menyala dia menabrak lubang dan jatuh. Saat hendak berdiri, Roxi disabet parang oleh kelompok preman di bagian punggung hingga harus mendapat 13 jahitan," jelasnya. (Kompas.com)