Hermensen Ballo Ungkap Kedekatannya Dengan Almarhum Petinju Dikson Ton
Petinju Hermensen Ballo ungkap kedekatannya fengan almarhum petinju Dikson Ton
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Petinju Hermensen Ballo ungkap kedekatannya fengan almarhum petinju Dikson Ton
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Mantan Petinju NTT peraih emas PON XIV Surabaya tahun 2000, Dikson Ton telah meninggal dunia sekitar pukul 04.30 Wita di RSUD Naibonat, Kabupaten Kupang, Jumat (29/3/2019) kemarin.
Kepergian Dikson akibat penyakit radang paru-paru ini tentu menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Pertina NTT dan rekan-rekan mantan petinju NTT lainnya.
Salah satunya adalah Hermensen Ballo, sahabat karib Dikson, yang juga adalah mantan atlet tinju profesional NTT.
• Pj Sekda Ngada Sampaikan Rasa Bangga Terhadap Aldo dan Philip
Ditemui di Hotel Cahaya Bapa, Kota Kupang, Sabtu (30/3/2019), Om Her, demikian ia akrab disapa, mengisahkan kedekatannya dengan Dikson.
Pada tahun 2001, kala Hermensen hendak melangsungkan pernikahan, ia sempat meminta kepada Dikson untuk membeli sirih pinang. "Dia terlalu baik. Dia sangat dekat dengan saya," ujarnya terharu.
Kenangan terakhir di dunia tinju bersama almarhum, ialah ketika Kejurnas di Tanggerang pada tahun 2015. Saat itu, Dikson masih sempat mencarikan penginapan bagi para petinju asal NTT.
• Manseltus Mitak Masuk Purna Tugas, Begini Kesannya Sejak Menjadi PNS Hingga Sekda Manggarai
"Semua petinju yang saya bawa itu nginap di kos-kosan yang dia sudah sediakan karena kita kekurangan dana dan kita dapat dua emas," paparnya.
Selain pernah bersama di Sasana Garuda yang diasuh oleh Ken Balawa dan Max Oil, Om Her dan Dikson rupanya juga masih ada hubungan keluarga kawin-mawin.
"Dia adalah adik sepupu dari istri saya. Istri saya kan orang Amarasi, Abineno (marga). Nah, Abineno dan Ton masih ada hubungan keluarga," ungkap petinju yang kini menjadi salah satu pelatih Pelatnas ini.
Dia mengungkapkan almarhum Dikson adalah orang yang sangat baik, setia kawan, punya mental yang bagus dan rajin berlatih. Akan tetapi, menurut Om Her, sejak berhenti tinju, Dikson mulai terjerumus ke gaya hidup yang kurang sehat. Dia mulai sakit-sakitan dan masuk-keluar rumah sakit sejak berada di Jakarta.
"Menurut saya dia salah pergaulan. Dia hidup di zona nyaman yang salah sehingga hasilnya seperti ini," ujarnya.
Ketika Dikson masuk rumah sakit, dirinya dan Max Oil sempat pergi menjenguk dan sempat menasihati dia.
"Sampai di sana saya bilang lu stop minum (miras) sudah, hidup yang normal. Justru dia (Dikson) bilang beta stop minum ini baru kena ini penyakit. Lalu saya bilang 'bukan begitu. Justru karena minum itu yang bikin lu sakit," jelas Om Her menirukan percakapannya dengan Dikson.
Dia mengatakan penyakit yang diderita Ady, begitu ia akrab disapa, merupakan akumulasi dari gaya hidup tidak sehat yang selama ini dijalani. Saat itu, lanjutnya, hasil laboratorium juga sudah menunjukkan kalau salah satu bagian paru-paru Dikson sudah tidak berfungsi lagi.