BREAKING NEWS : Perempuan Asal Kadumbul Sumba Timur Meninggal karena VT-VF

Namun meninggalnya pasien itu bukan karena DHF atau DBD, namun karena masalah jantung atau ventrikel takikardi-ventrikel fibrilasi (VT-VF)

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Net
Nyamuk 

BREAKING NEWS : Perempuan Asal Kadumbul Sumba Timur Meninggal Karena VT-VF

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Seorang pasien perempuan berusia 28 Tahun asal Kadumbul, di Kecamatan Pandawai dengan Demam berdarah dangue (DBD) meninggal karena masalah jantung atau ventrikel takikardi-ventrikel fibrilasi (VT-VF).

Direktur RSK Lindimara Dr.Alhairani K.L.M.Mesa kepada POS-KUPANG. COM melalui pesan WatsApp, Senin (18/3/2019) malam hari membenarkan bahwa ada seorang pasien Wanita berusia 28 tahun, asal Kadumbul meninggal di RSK Lindimara.

Dr. Dr.Alhairani juga menjelaskan pasien yang meninggal itu juga dengan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau DBD.

Namun meninggalnya pasien itu bukan karena DHF atau DBD, namun karena masalah jantung atau ventrikel takikardi-ventrikel fibrilasi (VT-VF).

316 Siswa SMKN 1 Ende Siap Ikut UNBK

Kepoin Yuk! Ramalan Zodiak Selasa 19 Maret 2019 Aries Dikagumi Virgo Dapat Kejutan Scorpio Khawatir

Untuk Pertama Kali, Hudson-Odoi Masuk Perkuat Timnas Senior Inggris

Anda Wajib Tahu, Alasan Kursi dan Meja di Pesawat Ditegakkan Saat Lepas Landas

"Pasien dengan Ventrikel Takikardia, Ventrikel Fibrilasi, itu sebab kematiannya. Pasien juga dengan DHF, tetapi bukan itu penyebab langsung kematian. Karena masalah jantung pak. VT VF (ventikel takikardi ventrikel fibrilasi),"tulis Dr. Dr.Alhairani di pesan WatsApp.

Menurut Dr. Dr.Alhairani juga mengatakan meninggalnya pasien itu tidak dimasukan sebagai kematian karena kasus DHF atau DBD tetapi penyeban kematian karena VT-VF.

"Penyebab kematiannya VT-VF. Karena kematian bukan sebab DHF, tidak dimasukkan sebagai kematian kasus DHF,"kata Dr.Alhairani.

Dr. Dr.Alhairani juga sebelumnya, mengatakan total pasien DBD yang dirawat di RSK Lindimara terhitung dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 18 Maret 2019 sebanyak 254 pasien.

Kata Dr. Alhairani, dari 254 pasien DBD yang ditangani itu, 4 pasien DBD diantaranya meninggal dunia.

Dr. Alhairani juga mengatakan, sampai dengan kemarin pasien DBD yang baru masuk sebanyak 9 orang, sedangkan pasien lama yang sedang dirawat sebanyak 16 orang.

"Laporan DBD hari ini Sedang dirawat 16 orang, pasien baru masuk 9 orang. Total semua pasien DBD 254 org. Meninggal 4 orang,"tulis Dr. Alhairani di pesan WatsApp.

Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Dr. Lely Harakai, M.Kes kepada POS-KUPANG. COM, melalui pesan WatsApp, Senin (18/3/2019) sore, mengatakan pasien DBD yang ditangani pihak RSUD sepanjang sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai 18 Maret 2019 sudah 262 orang.

Direktur RSUD Umbu Rara Meha, dr. Lely Harakai
Direktur RSUD Umbu Rara Meha, dr. Lely Harakai (POS KUPANG/JOHN TAENA)

Dari total 262 pasien DBD ini jelas Dr. Lely, 11 orang pasien diantaranya nyawanya tak dapat tertolong alias meninggal dunia.

Dr. Lely juga mengatakan pasien DBD yang baru masuk kemarin ada 4 orang. Sedangkan pasien lama ada 4 orang juga sehingga total saat ini yang sedang dirawat di RSUD umbu Rara Meha sebanyak 8 orang pasien.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved