Breaking News

Keluarga Fridus Gelar Ritual Adat

Tim ini menyisir semua tempat di perairan Lembata dan sekitarnya, namun sampai detik ini Fridus belum juga ditemukan.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/TENY JENAHAS
Tim ini menyisir semua tempat di perairan Lembata dan sekitarnya, namun sampai detik ini Fridus belum juga ditemukan. 

POS KUPANG.COM/FRANS KROWIN
RITUAL ADAT -- Suasana pelaksanaan ritual adat untuk memudahkan pencarian korban, Kamis (14/3/2019) sekitar pukul 17.00 Wita.

Keluarga Fridus Gelar Ritual Adat

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA -- Keluarga besar Fridus Salu menggelar ritual adat untuk memudahkan pencarian Fridus yang sampai saat ini belum ditemukan Fridus hilang pada saat menyuluh di pantai Desa Waijarang, Senin (11/3/2019) dan sampai saat ini belum juga ditemukan.

Meski sudah lima hari korban belum juga ditemukan, tetapi tim SAR Gabungan masih tetap berupaya menemukan korban.

Tim ini menyisir semua tempat di perairan Lembata dan sekitarnya, namun sampai detik ini Fridus belum juga ditemukan.

Informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, di Lewoleba, menyebutkan, pada Kamis (14/3/2019) sekitar pukul 17.00 Wita, keluarga meminta Saili, dukun dari Waiburak di Adonara, Kabupaten Flores Timur, untuk datang ke Waijarang dan membuat ritual adat.

Hal itu dilakukan untuk membantu tim SAR agar segera menemukan Fridus yang hilang ditelan laut, sejak Senin (11/3/2019) malam.

Polisi Kawal Surat Suara KPU Flotim dari Maumere

Surat Suara Pilnas Tiba di KPUD Sikka

Dua Titik Ini Yang Menyebabkan Suplai BBM Lewat Darat ke Labuan Bajo Masih Sulit

Rituan adat itu berlangsung lancar. Saili tiba di Desa Waijarang dan beberapa saat kemudian membuat ritual adat pada salah satu rumah penduduk di tepi pantai desa itu. Ritual adat tersebut dibuat tak terlalu lama.

Setelah itu para nelayan bersama tim SAR berniat melakukan penyelaman untuk mencari korban di dasar laut.

Akan tetapi niat itu tak kesampaian, karena hari mulai beranjak senja. Lagi pula, sang dukun juga meminta agar penyelaman tidak dilakukan saat itu, karena arus laut tak terlalu bersahabat

 Apalagi air laut juga sedang keruh lantaran banjir besar terjadi di kali Waikomo pada Rabu (13/3/2019) malam.

Atas pertimbangan yang demikian, sehingga pencarian sore kemarin terpaksa dihentikan saat hari mulai malam. Dan, upaya pencarian itu dilanjutkan lagi pagi tadi, Jumat (15/3/2019), sekitar pukul 06.30 Wita.

Meski pelbagai upaya terus dilakukan, tapi sampai saat ini korban hilang belum juga ditemukan. Niat penyelaman di sekitar lokasi kejadian juga hingga kini belum dilakukan karena arus laut tak bersahabat dan kondisi airnya masih keruh. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved