Meskipun Distabilitas Owen Siswa SDI Kamalaputi Waingapu Banyak Mengukir Prestasi
Sedangkan di bidang akademik sejak masuk kelas 1 SD Inpres Kamalaputi memiliki banyak prestasi.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Meskipun Distabilitas Owen Siswa SDI Kamalaputi Waingapu Banyak Mengukir Prestasi
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU--Meskipun penyandang distabilitas seorang siswa SD Inpres Kamalaputi di Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur Mikael Owen Hotalelu Hamataku memiliki segudang prestasi.
Owen yang kini duduk di bangku kelas V SD tersebut memiliki kemampuan di bidang akademik, meskipun non akademiknya tidak bisa karena terkendala dengan fisik tidak normal.
Sedangkan di bidang akademik sejak masuk kelas 1 SD Inpres Kamalaputi memiliki banyak prestasi.
• Hadapi UNBK Siswa SMAN 1 Ende Diberi Bimbingan Rohani
• Hari Keempat Sortir Surat Suara Pemilu di KPU Ngada Berjalan Aman dan Lancar
• Hashim Kunjungi Sumba Timur, Jamin Prabowo Tidak Akan Mendirikan Negara Khilafah
Kepala Sekolah SDI Kamalaputi Dorkas Kondanamu, S.P.,SD kepada POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Kamis (14/3/2019) mengatakan, sejak Owen masuk kelas 1 di SD tersebut pada semester 1 Owen sudah mengukirkan prestasi dengan meraih peringkat 1, kemudian kelas 1 semester 2 meraih peringkat II.
"Meskipun semakin meningkat kelas prestasi Owen sedikit menurun tidak lagi menjuarai 1 dan 2 tetapi selalu berada di peringakat sepuluh besar. Kalau dilihat dari otak itelenjensinya sangat bagus, kemampuannya juga bagus,"ungkap Dorkas.
Dorkas mengatakan, lebih hebatnya lagi tulisan Owen meskipun hanya menggunakan kaki, namun tulisanya lebih bagus dibandingkan dengan tulisan siswa lain yang normal.
"Cuman saja, kadang cape lututnya sakit, karena semakin banyak menulis lutut kakinya sakit. Jadi kalau lututnya sakit semua badanya sakit,"ungkap Dorkas.
Sehingga kata Dorkas, kadang Owen tidak datang sekolah, namun pihak sekolah mempunyai perlakukan khusus kepada Owen sebab Owen merupakan anak distabilitas.
"Jadi kalau Owen tidak datang kami siap jemput, atau orang tua datang lapor tidak pernah,tapi kami terima ini dan kami tidak terlalu paksakan, karena kita tahu Owen memiliki kondisi fisik kurang normal, apalagi jarak dari sekolah ke rumah Owen tidak jauh,"kata Dorkas.
• Hashim Kunjungi Sumba Timur, Jamin Prabowo Tidak Akan Mendirikan Negara Khilafah
• Ruas Jalan Nasional Labuan Bajo-Ruteng, 34 Titik Longsor Bisa Dilewati, 4 Titik Masih Ditangani
• Rakor UN, Tarsisius Djogo: SK Ujian dari Povinsi Belum Ada
Dorkas juga merasa ibah dan prihatin dengan kondisi Owen, sehingga sejak Owen kelas 3 SD, ia mulai tes kemampuan Owen dalam menulis, ternyata tulisan Owen sangat bagus, kemudian Dorkas menguji kemampuan Owen melalui mata pelajaran IPA.
"Sehingga sejak saat itu, saya minta Owen rajin belajar, dan saya minta gurunya dampingi terus, begitu juga meminta orang tua untuk membimbingnya di mata pelajaran IPA, dengan tujuan saya kelak nanti Owen akan ikut Lomba mata pelajaran IPA,"tutur Dorkas.
Dorkas juga mengaku, Owen sempat meninggalkan sekolah sangat lama, dan saat itu katanya teman-teman Owen juga membullyi Owen. Sehingga Ia meminta kepada siswa lain agar tidak boleh membully Owen lagi, sebab kasihan Owen memiliki cacat fisik.
"Sehingga kalau dia tidak datang sekolah, saya minta Owen bawa buku IPA bawa ke rumah untuk baca-baca, memang Owen master di segala mata pelajaran, tapi kalau saya suruh dia belajar Matematika dia pasti tambah beban karena butuh cakar, tapi IPA hanya baca-baca,"kata Dorkas.
Sehingga berkat kerja keras Owen yang memiliki distabilitas, dan dukungan orang tua dan guru, pada tanggal 12 Maret 2019 Owen mengikuti lomba mata pelajaran MIPA di Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Sumba Timur yang berlangsung di SDM Payeti 1 di Kecamatan Kambera, berhasil meraih juara IV di mata pelajaran IPA.