BMKG Ingatkan Warga Kota Kupang Waspada Fenomena Squal Line

BMKG Stasiun Meteorologi Bandara El Tari Kupang mengingatkan agar warga Kota Kupang waspada fenomena cuaca ekstrem squal line.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG/ Laus Markus Goti
warga bersama polisi bersihkan pohon tumbang di Jalan El Tari Kupang 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), Stasiun Meteorologi Bandara El Tari Kupang mengingatkan agar warga Kota Kupang waspada fenomena cuaca ekstrem squal line.

Forecaster I Ketut Wisnu Wardhana kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (10/3/2019) menjelaskan, fenomena cuaca yang melanda Kota Kupang berupa angin kencang dan hujan lebat yang melanda Kota Kupang pagi tadi, diidentifikasi sebagai squall line.

Korban Terkaman Buaya di Malaka Belum Ditemukan, Pencarian Sudah Dilakukan 2 Hari

Squal line sangat berbahaya karena terdiri dari barisan awan cumulonimbus yang dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang dan badai guntur.

Warga sedang membantu menebang pohon yang tumbang menidih Mobil Avanza, di Jalan Frans Seda, Minggu (10/3/2019)
Warga sedang membantu menebang pohon yang tumbang menidih Mobil Avanza, di Jalan Frans Seda, Minggu (10/3/2019) (Pos KUpang.com, Ferry Ndoen)

Selain itu dapat mengakibatkan turbulensi yang membahayakan penerbangan.

Ia menjelaskan, squall line merupakan fenomena cuaca berskala lokal dari waktu tumbuh hingga punah (berakhir) 3-5 jam.

Rumah Anastasia di TTU Roboh Diterpa Pohon Tumbang, Penghuni Mengungsi ke Rumah Tetangga

Lanjutnya, dari pantauan radar cuaca BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, squall line sudah mulai memasuki fase punah, tetapi masih ada potensi cuaca buruk dari awan awan Cumulonimbus (Cb).

Untuk itu, warga Kota Kupang perlu waspada adanya kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang.

"Kami imbau agar warga tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat dan memangkas pohon pohon besar sehingga mengurangi potensi dan dampak dari cuaca ekstrim," jelasnya.

Ia menyebut, untuk pelayaran, hujan lebat disertai angin kencang yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved