Sason : Jangan Tipu Masyarakat Kecil
mereka sudah menipu orang-orang yang tidak berdosa, yang sebenarnya uang mereka didapat dari kerja keras.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
Sason : Jangan Tipu Masyarakat Kecil
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Investasi bodong sangat meresahkan masyarakat dan pelaku ekonomi. Diberi contoh beberapa pelaku investasi berkedok bodong antara lain Wein Grup dikota kupang, Koperasi Amanda Permata di Waingapu Sumba Timur, LKF Mitra Tiara di Larantuka Flores Timur dan lainnya.
GM KSP Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, pun sangat geram dengan adanya investaso bodong.
Yohanes mengatakan mereka sudah menipu orang-orang yang tidak berdosa, yang sebenarnya uang mereka didapat dari kerja keras.
"Mereka banting tulang, berkeringat tanpa peduli panas dan air hujan berpuluh-puluh tahun. Mereka mengumpulkan dari jualan kunyit, siri pinang, asam, pisang dan lainnya. Uang mereka ini digombal dengan rayuan maut dari pelaku Investasi Bodong. Dengan iming-iming mendapatkan keuntungan yang sangat besar tanpa melalui kerja," katanya kepada POS-KUPANG.COM.
Ia menyampaikan persoalan yang mendasar adalah tanpa melalui pengawasan yang ketat saat memberikan Ijin Operasional. Ini sebenarnya tanggung jawab pemerintah atau dinas-dinas terkait dalam mengawasi dan mengontrol kegiatan-kegiatan operasional.
• Bersiaplah, Panitia Hari Raya Nyepi Adakan Lomba Penjor
• Inkindo Dorong Para Konsultan Gelugi Bidang Pertanian
• Pemilik Tambak Garam di Weseben Malaka Mengaku Tidak Dirugikan dari Investasi Garam
• Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 7 Maret 2019, Taurus Frustasi, Libra Bahagia
Katanya kejadian ini muncul dan tenggelam berulang kali. Oleh karena itu harus diperketat Ijin Operasional, baca Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga, neraca rugi laba, sudah berapa tahun beroperasi ini syarat mutlak.
Karena, kata Yohanes, banyak ijin usaha menggunakan nama koperasi tapi perilaku operasional berkedok Investasi Bodong.
"Kejadian ini bukan barusan muncul sekarang tetapi kejadianya sudah bertahun2 lalu.Pengalaman belasan tahun lalu di kota kupang apabila kita masuk dipasar-pasar banyak bermunculan karcis kuning di penjual sayur, bawang, garam, ikan dan lain-lain. Mereka meminjam uang dari rentanir dengan bunga pinjaman antara 15 % sampai dengan 25 %," tuturnya.
Transaksi Rentanir, lanjutnya, bukan merubah ekonomi orang kecil melainkan orang-orang kecil bekerja untuk memperkaya orang yang mempunyai uang.
"Pengalaman ini perlu dicegah sedini mungkin dan kita mengharapkan jangan ada korban lagi kedepan kasihan orang-orang kecil yang tidak memakai sandal, makan sirih pinang, pakai sarung, rumah mereka dari lantai tanah, dinding dari batang bebak, atap dari daun gewang. jangan tipu mereka lagi mereka orang-orang tidak berdosa, kalau mau tipu, silakan tipu orang kaya atau koruptor," katanya.
• Dari Ajang Angkasa Ekspo 2019, Intip Yuk! 9 Deretan Pose Aksinya
• Umat Hindu Laksanakan Upacara Pengerupukan di Pura Atambuananta Tenukik
Ia berharap semoga berbagai kejadian harus diusut sampai tuntas. Jangan ada kepentingan yang dilindungi atau kebal hukum.
"Jangan saling melepas tanggung jawab pelaku-pelaku bodong berakhir pasti di Bui, tidur dikasur, makan tiha kali sehari tetapi bagaimana dengan orang-oranh kecil punya uang dikembalikan atau tidak? Mohon keadilan hukum," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)