Ditarik Rp 850 Ribu, Setahun Listrik PLN Tak Kunjung Menyala, Berikut 5 Fakta Demo Warga di PLN Soe
Sudah setahun warga Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten TTS, menunggu aliran listri yang tak kunjung datang. Padahal mereka sudah membayar
Penulis: Dion Kota | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM, SOE – Sudah setahun warga Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten TTS, menunggu aliran listri yang tak kunjung datang.
Padahal mereka mengaku sudah menyetor sejumlah uang agar rumahnya dipasangi meteran listrik PLN.
Uang yang disetorkan itu disebutkan sebagai uang muka pemasangan meteran listrik.
Namun sampai satu tahun berlalu, listrik tak kunjung menyala.
Akhirnya warga pun melakukan aksi unjuk rasa di Kantor PLN Cabang Soe, TTS, Rabu (6/3/2019).
Berikut sejumlah fakta terkait aksi massa tersebut:
• Hubungan Terlarang Itu Terungkap, Bu Guru Cantik Dihamili Muridnya yang Masih ABG
• Perayaan Nyepi 2019: Tiga Ogoh-ogoh Disiapkan di Bundaran PU Kota Kupang
• 1.600 WNA Kantongi E-KTP, Terbanyak Tinggal di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali

Dijanjikan Pasang Meteran Listrik PLN
Warga Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten TTS, NTT ini mengaku dijanjikan akan segera dipasang meteran listrik PLN.
Setahun lalu, setelah pembayaran uang muka untuk pemasangan meteran listrik, namun hingga saat ini meteran listrik tak kunjung terpasang sehingga masyarakat RT 11/RW 06 tetap hidup dalam kegelapan.
Jual Babi untuk Bayar Uang Muka
Warga mengaku terpaksa melakukan aksi demo karena sudah satu tahun belum juga listrik menyala. Padahal, mereka sudah ditarik uang muka pemasangan meteran listrik PLN.
Oktoviana Benu mengaku, sakit hati dengan kinerja PLN cabang soe yang tak kunjung memasang meteran listrik di rumahnya setelah satu tahun berlalu.
Oktoviana yang saat ini sudah menjanda mengatakan, dirinya terpaksa harus menjual babi miliknya untuk bisa mendapatkan uang guna menyetorkan uang kepada mitra PLN guna bisa mendapatkan pelayanan listrik.
Namun sayangnya, setahun berlalu, meteran listrik tak kunjung dipasang di rumahnya.
"Pak kepala PLN, saya ini janda. Saya jual babi supaya listrik bisa menyala. Saya butuh listrik pak. Saya sakit hati sampai hari ini listrik belum menyala juga," ungkap Oktoviana sambil memegang dadanya.
