Jembatan Putus di Desa Tana Li, Ende Belum Diperbaiki, AKses Warga Terhambat
Jembatan yang putus akibat diterjang banjir di Kampung Tenda Leo, Desa Tana Li, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende beberapa waktu lalu hingga kini
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Romualdus Pius
POS-KUPANG.COM,ENDE---Jembatan yang putus akibat diterjang banjir di Kampung Tenda Leo, Desa Tana Li, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende beberapa waktu lalu hingga kini belum juga diperbaiki akibatnya warga menjadi kesulitan untuk lewat terutama ketika musim hujan karena kerap terjadi banjir.
Anggota DPRD Kabupaten Ende, Yustinus Sani SE mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.Com, Jumat (1/3/2019) di Ende.
Yustinus mengatakan, jembatan yang ada di Desa Tana Li itu dibangun oleh Pemerintah Provinsi karena memang jalur jalan yang ada merupakan jalur jalan provinsi namun demikian semenjak putus akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu jembatan yang ada belum juga diperbaiki hingga kini.
Keadaan tersebut membuat para pengguna jalan baik pengendara roda dua maupun empat menjadi kesulitan untuk lewat begitupun pejalan kaki.
“Kalau musim panas warga ataupun pengendara masih bisa lewat namun kalau musim hujan dan terjadi banjir maka dapat dipastikan warga kesulitan untuk lewat. Warga baru bisa lewat apabila air sudah surut dan volume banjir tidak lagi deras,”kata Yustinus.
Yustinus mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi NTT untuk memberikan perhatian serius terhadap kondisi yang ada karena jembatan itu menjadi penghubung utama bagi pengendara dari dua kecamatan dari Kecamatan Detusoko menuju ke Kecamatan Wewaria.
Yustinus mengatakan, secara pribadi dirinya memiliki pengalaman pahit dengan kondisi jembatan di Desa Tana Li karena beberapa waktu lalu dirinya terpaksa harus putar lewat Mbay, Kabupaten Nagekeo karena jalur jalan di Desa Tana Li diterjang banjir sehingga menyulitkan dirinya untuk lewat.
• Seorang Ibu Tega Tinggalkan 3 Anaknya di Rumah Kontrakan, Sempat Beri Rp 50 Ribu
“Saya terpaksa putar lewat Mbay saat pulang mengikuti kegiatan Musrenbangcam di Kecamatan Maurole karena jalur jalan diterjang banjir sehingga kami tidak bisa lewat. Kalau saja jembatannya sudah diperbaiki maka kami tidak harus putar lewat Mbay untuk kembali ke Kota Ende dari arah Maurole,”kata Yustinus.
Pihaknya merasa heran bahwa jembatan yang rusak di Desa Tana Li sudah lama terjadi namun entah mengapa hingga kini belum juga dilakukan perbaikan oleh Pemerintah Provinsi NTT.
“Kalau kerusakan baru terjadi mungkin kita maklumi karena terkait dengan anggaran namun yang terjadi adalah jembatan tersebut sudah rusak sekitar 3 atau 4 tahun lalu namun entah mengapa hingga kini belum juga dilakukan perbaikan,”kata Yustinus.
Disaksikan Pos Kupang karena ketiadaan jembatan para pengguna jalan terutama pengendara kendaraan roda dua terpaksa harus turun lewat kali untuk dapat nyebrang. Namun hal itu hanya terjadi pada saat musim kemarau ketika air surut dan ketika terjadi banjir maka warga tidak bisa menyebrang. (*)