TRIBUN WIKI : Menikmati Pantai Oebasi Sambil Bakar Ikan
Pantai Oebasi berada Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, belum ada sentuhan apapun tapi indah. Pantai ini berhadapan depan Pulau Batek.
Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | KUPANG-Pantai Oebasi terletak di ujung timur Kabupaten Kupang. Letak persisnya di Desa Netemnanu Selatan Kecamatan Amfoang Timur.
Tetapi pantai yang berbatu-batu ini masih tergolong 'perawan' karena belum ada sentuhan apapun namun indah.
Karena keasliannya maka pantai ini menjadi salah satu pantai yang bisa menjadi destinasi wisata.
Tidak ada sampah sampah plastik ataupun sampah lainnya.

Yehuna Anthonius Sunis kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (26/2/2019) mengungkapkan pantai ini bersih atau bebas dari sampah, airnya jernih, udara yang segar ketika kita duduk di pesisir pantai, pemandangan yang indah dengan laut yang biru cerah dan untuk peneduh ada banyak pohon asam yang rindang.
Yehuna yang merupakan warga Netemnanu Selatan ini mengungkapkan akses jalan ke pantai masih berupa tanah pengerasan sepanjang kurang lebih 700 meter dari Jalan Negara.

Di pantai yang berhadapan dengan pulau Batek (Fatu Sinai) ini belum ada fasilitas apapun termasuk toilet karena memang belum dilirik untuk daerah pariwisata.
Karena jarang dikunjungi maka belum ada penjual sehingga kalau mau ke pantai ini harus membawa bekal sendiri.
Tapi di sini juga, anda bisa mendapatkan ikan segar dari nelayan lokal.

Harga ikan mancing di pantai Oebasi menurut Mahasiswa Fisip Unwira ini empat ekor seharga Rp 20 ribu.
Ikan dari nelayan setempat bisa diperoleh mulai pukul 08.00 hingga sekitar pukul 11.00.
"Yang penting siapkan bumbu ikan bakar. Ikan mancing ini bisa langsung dibakar di bawah pohon asam, ada banyak kayu kering yang bisa dibuat menjadi kayu bakar. Bayangkan menikmati ikan segar yang dibakar dibawah pohon asam yang rindang. Tidak semua tempat menawarkan suasana seperti ini," katanya.

Selama ini Pantai Oebasi ini belum banyak diketahui karena infrastruktur yang buruk dari arah Kupang. Beberapa rombongan yang pernah ke pantai ini yakni mahasiswa UI dan mahasiswa UKAW Kupang.

(*)