Aksi Vandalisme Masih Mengotori Wajah Lewoleba
Sampai saat ini, kenakalan oknum anak-anak yang melakukan corat coret pada dinding-dinding toko, taman kota dan lainnya
Penulis: Frans Krowin | Editor: Rosalina Woso
Aksi Vandalisme Masih Mengotori Wajah Lewoleba
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA -- Sampai saat ini, kenakalan oknum anak-anak yang melakukan corat coret pada dinding-dinding toko, taman kota dan lainnya, menjadi masalah serius yang harus dihadapi bersama. Sebab ulah mereka mengotori wajah kota Lewoleba ini.
Sorotan itu disampaikan Kepala SMA Frater Don Bosco Lewoleba, Fr. Nisensius Mety, S.Pd, CMM, ketika ditemui Pos Kupang.Com di sekolahnya, Senin (25/2/2019). Ia ditemui menyusul penyerahan tropi sekolah peduli sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup kepada sekolah itu, Sabtu (23/2/2019).
Dikatakannya, dari waktu ke waktu, wajah kota Lewoleba semakin baik. Sampahnya semakin berkurang walau tetap ada dan bertebaran di mana-mana. Kepedulian masyarakat dan komponen lain untuk membersihkan sampah juga makin baik dari hari ke hari.
• Dukcapil Kota Kupang Rekam KTP Elektronik di Mako Brimobda NTT
• Transportasi Menuju Perumahan Translok Lainbaru Sumba Timur Terancam Lumpuh
• Jadwal Kepala Daerah NTT Awal Pekan ini
• Bayern Munich Tetap Memberi Ancaman untuk Borussia Dortmund
Hanya saja, katanya, ulah oknum anak-anak yang melakukan corat-coret di sejumlah tempat, juga menjadi fenomena sosial yang sampai saat ini masih tetap terjadi. Bahkan ulah oknum anak-anak itulah cenderung membuat wajah kota ini tampak kotor.
"Coba kita lihat bersama bagaimana aksi vandalimes yang dilakukan oknum anak-anak itu di taman kota yang sekarang sedang dibenahi. Juga ulah mereka mencorat-coret dinding toko dan lainnya di kota ini. Terus terang, kita sangat prihatin atas keadaan ini," ujar Fr. Nisen.
Secara internal, lanjut dia, di SMATER Don Bosco Lewoleba, pihaknya telah menyiapkan dinding grafiti bagi siswa-siswi untuk menumpahkan hoby melukisnya. Olehnya pada dinding grafiti itu anak-anak secara luar biasa mengekspresikan rasa hatinya tersebut.
Melalui wadah itu, lanjut dia, pihaknya berharap anak-anak SMATER tidak melakukan aksi vandalisme dengan mencorat-coret dinding rumah penduduk, toko, pagar dan tempat-tempat lain sebagaimana yang terlihat saat ini. Sebab tindakan itu akan mengotori wajah kota ini.
Menurut Nisen, kebersihan kota ini semakin baik. Kepedulian semua komponen masyarakat akan kebersihan pun selalu terlihat dari hari ke hari. Hampir di semua tempat, warga selalu bergotong royong membersihkan sampah yang menebar di lingkungan sekitar.
• Warga Laindeha, Sumba Timur-NTT Ambil dari Waingapu Berjarak 20 Km
• Tanah Longsor di Jakarta Selatan, Pasca Hujan Lebat, 15 Orang Mengungsi
• SMATER Don Bosco Diberi Predikat Baru Sebagai Sekolah Peduli Sampah
Hanya saja, lanjut dia, ketika wajah kota mulai bersih dari sampah, kini muncul lagi model sampah baru, yakni corat-coret pada tempat yang tak diinginkan bersama. Ini tentunya menjadi masalah yang harus dihadapi bersama.
Olehnya ia berharap agar ke depan, aksi vandalisme di kota ini harus diperangi bersama-sama. "Kalau kita kompak memerangi vandalisme, maka penyakit ini bisa kita atasi bersama-sama. Saya optimis, kalau kita rutin memerangi hal ini, maka wajah kota ini akan tampak bersih dan indah seperti yang diharapkan," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin)