Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Sabtu 23 Februari 2019 Tetap Jadi Gandum Bernas Walau Ilalang Disekelilingmu
Renungan Harian Kristen Sabtu 23 Februari 2019 Tetap Jadi Gandum Bernas Walau Ilalang Disekelilingmu.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Sabtu 23 Februari 2019 Tetap Jadi Gandum Bernas Walau Ilalang Disekelilingmu
Tetaplah Jadi Gandum yang Bernas Walau Ilalang Disekelilingmu
Oleh : Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA
Pada saat kita menanam padi rumput pun ikut tumbuh disampingnya namun pada saat kita menanam rumput padi sama sekali tidak akan tumbuh bersamanya.
Itu artinya apa?
Artinya sekalipun kita berusaha untuk melakukan kebaikan dengan sekuat tenaga, tetapi selalu saja ada hal buruk yang hadir.
Tetapi ketika kita melakukan hal buruk, tidak ada kebaikan yang menyertainya.
Atau, setiap kali kita melakukan hal yang baik, kita mesti sadar bahwa hal yang burukpun bisa terjadi, karena dunia yang kita tempati terdiri dari dua realitas, atau dua kenyataan yang harus kita hadapi, yaitu kebaikan dan keburukan.
Kenyataan ini disampaikan oleh Yesus melalui sebuah perumpamaan yang dapat kita lihat dalam Injil Matius 13:24-30.
Seperti biasa, untuk menjelaskan maksud tertentu, Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan tertentu pula, sehingga para pendengar paham apa yang dimaksudkan oleh Dia.
Yesus menggunakan sebuah perumpamaan yang begitu dekat dengan kehidupan masyarakat pertania saat itu, yakni Penabur: atau petani, Lalang dan gandum.
Perumpamaan ini menurut R.E Nixon (Matthew, dalam New Bible Commentary, Editor Donald Guthrie, dkk, Intervarsity Press, Leicester-England, 1970, hal. 833) merupakan satu dari tujuh perumpamaan tengtang Kerajaan Allah yang fokusnya pada krisis iman dan ketidak percayaan.
Dan tujuh perumpamaan ini menjelaskan krisis ini dari berbagai aspek dan dari sisi yang berbeda.
Khusus dalam teks ini perumpamaan ini menekankan sejenis rumput yang mirip gandum dan tumbuh bersama, dimana hanya dengan seksama dan nampak dari hasilnya baru kelihatan perbedaannya.
Ini seakan simbol pada orang beriman dan orang fasik yang hidup bersama, dimana pada akhir zaman anak manusia akan mengumpulkan gandum dan iblis akan mengumpulkan ilalang.