Gulihelmus Bersyukur Siswa SMK Negeri 1 Aesesa Bisa Rekam E-KTP di Sekolah
Gulihelmus Bersyukur Siswa SMK Negeri 1 Aesesa Bisa Merekam E-KTP di Sekolah
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Guru SMK Negeri 1 Aesesa, Gulihelmus Wuda, yang mendampingi siswa-siswa melakukan perekaman E-KTP di sekolah tersebut, mengaku sangat bersyukur karena siswa bisa merekam E-KTP di sekolah.
Ia mengaku sangat bangga dan senang karena sistem "jemput bola" yang dilakukan oleh Dinas Dukcapil Nagekeo sangat membantu siswa-siswi usia 17 tahun ke atas untuk memiliki E-KTP.
"Kita bersyukur sekali, pihak dari Dinas Catatan sipil datang langsung untuk mendekatkan pelayanan," ujar Wuda, kepada POS- KUPANG.COM, di Aeramo Kabupaten Nagekeo, Kamis (21/2/2019).
• BREAKING NEWS: Hendak Pergi ke Sawah, Kakek di TTU Ini Ditemukan Meninggal di Pondoknya
Ia mengatakan pihaknya sangat diuntungkan karena tidak perlu mengeluarkan biaya dan tenaga untuk melakukan perekaman E-KTP langsung di Kantor Dukcapil Nagekeo yaitu di Danga.
Ia mengaku dari segi waktu pihaknya juga sangat diuntungkan karena siswa tanpa harus menyita waktu untuk laksanakan perekaman E-KTP.
• Kompak Imbau Pemilih Pemula Jangan Golput
"Dari pada siswa kesana akan rugi. Pasti pelajaran sekolah tidak akan ikut. Ini kesempatan bagus untuk mereka," ujarnya.
Ia menyebutkan data siswa yang sudah wajib E-KTP sekitar 454 orang dan itu masih ada lagi yang belum terdata sehingga kemungkinan masih ada lagi yang akan melakukan perekaman E-KTP.
Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, Kris Ledo melalui stafnya, Yeremias Mere, mengaku pihak Dinas Dukcapil sudah empat hari melakukan perekaman E-KTP di SMK Negeri I Aesesa.
Yeremias mengungkapkan jumlah yang sudah direkam sekitar 130 an lebih. Karena kendala listrik dan jaringan internet yang kadang eror.
Ia mengaku bagi yang sudah melakukan perekaman minggu depan E-KTPnya sudah bisa diambil dan bagi siswa SMK Negeri I Aesesa semuanya dicetak satu kali.
"Kemungkinan minggu depan sudah bisa diambil. Sekitar 130 lebih orang yang sudah terekam. Ini dalam rangka mendukung program nasional menyukseskan Pemilu 2019. Selain itu supaya anak-anak yang sudah berusia 17 tahun ke atas bisa memiliki E-KTP," ujar Yeremias, di SMKN I Aesesa Aeramo, Kamis (21/2/2019).
Ia mengatakan jumlah tersebut mungkin akan bertambah karena masih ada siswa yang belum terdata karena ada yang tidak masuk sekolah.
Kendala Jaringan dan Listrik
Ia mengaku kendala yang dihadapi saat melakukan perekaman E-KTP adalah jaringan dan listrik.
"Jaringan kadang eror. Kalau listrik PLN juga padam terus sehingga menghambat perekaman. Memang tidak efektif karena listrik ini sering padam," ujar Yeremias.