Zakarias Nahak: Sebut Rastra Lebih Manusiawi Ketimbang Raskin. Ini Realisasi di Malaka
Pemerintah Kabupaten Malaka bersama Perum Bulog Sub Divre Atambua melakukan launching bantuan sosial beras sejahtera (rastra) bagi masyarakat Kabupa
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas
POS KUPANG.COM| BETUN----Pemerintah Kabupaten Malaka bersama Perum Bulog Sub Divre Atambua melakukan launching bantuan sosial beras sejahtera (rastra) bagi masyarakat Kabupaten Malaka tahun anggaran 2019.
Kegiatan launching ini dibuka Asisten I Setda Malaka, Zakarias Nahak di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Malaka, Selasa (19/2/2019). Hadir saat itu, Asisten III Yosep Parera, Kepala Bulog Sub Divre Atambua, Eko Hendrawarto, Plt Kadis Sosial Rofinus Seran Nahak, para kepala desa, anggota Polsek Malaka Tengah dan Babinsa 04/Betun.
Asisten I Setda Malaka, Zakarias Nahak dalam sambutan singkatnya mengatakan, beras sejahtera ini merupakan bantuan sosial dari pemerintah pusat bagi masyarakat yang kurang mampu. Dulu namanya beras miskin (raskin) namun sekarang diganti nama menjadi beras sejahtera (rastra) agar lebih pantas.
"Dulu nama raskin kini menjadi rastra. Kenapa dirubah menjadi rastra karena tujuannya biar kedengaran lebih pantas dan lebih manusiawi," kata Zakarias Nahak.
Lanjut Nahak, sebutan miskin bagi penerima beras tentunya kurang pantas karena yang menerima beras itu masih kuat bekerja. Oleh karena itu disebut rastra agar lebih pantas.
• Petenis Amerika Serikat Serena Williams Kembali Naik ke Peringkat 10 Besar
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malaka, Rofinus Seran Nahak mengatakan, untuk Kabupaten Malaka total masyarakat penerim manfaat sebanyak 13.968 kepala keluarga dari 22.000 KK kurang mampu. Setiap KK menerim 10 kilogram per bulan. Kali ini dibagikan jatah dua bulan sehingga 20 kilogram per KK.
Total beras rastra untuk jatah dua bulan (Januari-Febuari) sebanyak 279. 360 kilogram atau 279 ton. Total per tahun untuk Kabupaten Malaka sebanyak 1.676.160 kilogram atau 1.676 ton.
Menurut Rofinus, beras tersebut langsung didistribusikan ke masyarakat penerima manfaat sejak hari launching. (*).