Berita Kabupaten Lembata
Penanganan Pasca Bencana ! Pemerintah Lembata Prioritaskan Desa Alap Atadei
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata, NTT, memrioritaskan penanganan kebencanaan yang menimpa masyarakat Desa Alap Atadei di Kecamatan Wulandoni.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Frans Krowin
POS KUPANG.COM, LEWOLEBA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata, NTT, memrioritaskan penanganan kebencanaan yang menimpa masyarakat Desa Alap Atadei di Kecamatan Wulandoni.
Untuk hal itulah saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata sedang melakukan penghitungan atas besarnya anggaran untuk penanganan pasca bencana baik di Alap Atadei maupun tempat lainnya di daerah tersebut.
Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, mengungkapkan hal tersebut, ketika ditemui Pos Kupang.Com, di Lewoleba, Selasa (29/1/2019). Ia dikonfirmasi tentang upaya pemerintah dalam menangani masalah kebencanaan di daerah tersebut pada musim hujan kali ini.
Dikatakannya, BPBD setempat kini sedang menyiapkan data tentang pelbagai peristiwa yang terjadi di Lembata saat hujan lebat mulai mengguyur daerah itu akhir Desember lalu. Bila data sudah rampung maka pemerintah kabupaten akan segera membuat pernyataan bencana tentang musibah yang terjadi di Lembata.
• Provinsi NTT Dapat Rp 34,35 T dari APBN di Tahun 2019
Dia menyebutkan, saat hujan lebat akhir tahun 2018 lalu, banjir besar menerjang kali di Lebala, Desa Lewo Raja, Kecamatan Wulandoni dan memutuskan ruas jalan yang menghubungkan Desa Alap Atadei.
Bahkan jaringan pipa air bersih yang telah dibangun untuk melayani masyarakat di desa tersebut, putus total akibat terjangan banjir tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah menyiagakan mobil tangki BPBD guna melayani kebutuhan air bersih di wilayah tersebut.
Mengingat kondisi warga Alap Atadei yang demikian, kata Wabup Thomas, maka dalam penanganan pasca bencana tersebut, pemerintah akan mendahulukan penanganan bencana di tempat tersebut.
"Saat ini BPBD sedang mendata dan mengalkulasikan kebutuhan anggaran untuk penanganan pasca bencana di Lembata. Jadi kita bersabar menunggu," ujarnya.
Apakah penanganan juga dilakukan di tempat lain, semisal rusaknya oprit di jembatan Waima, Wabup Thomas menyebutkan pihaknya masih menunggu perhitungan yang dilakukan BPBD Lembata. Jika sudah rampung maka bisa diketahui seperti apa kebutuhan anggaran untuk penanganan pasca bencana itu. (*)