Andre Koreh: Om Damy Bukan Hanya Guru dan Teman Diskusi, Tapi Tokoh Panutan Generasi Muda
Andre Koreh: Om Damy Bukan Hanya Guru dan Teman Diskusi, Tapi Tokoh Panutan Generasi Muda
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pendiri Surat Kabar Harian Pos Kupang, Damyan Godho telah pergi untuk selamanya. Ia meninggal dunia di RS Santu Carolus Borromeus, Kota Kupang, Selasa (29/1/2019) pukul 01.30 Wita.
Di mata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTT, Ir. Andre W Koreh, MT, Om Damy, demikian ia biasa dipanggil, tak hanya sebagai guru. Tapi juga sebagai sahabat dan teman diskusi yang bisa mencairkan semua kebekuan.
"Bagi saya, Om Damy itu bukan hanya sebagai guru tapi juga sebagai sahabat dan teman diskusi yang bisa mencairkan semua kebekuan. Beliau juga tokoh panutan bagi generasi muda dan seorang pekerja keras yang handal dan gigih," kata Andre.
• Almarhum Damyan Godho, Pendiri SKH Pos Kupang Dimata Tokoh Perempuan di NTT
Menurut Andre, Om Damy juga merupakan tokoh yang lugas dalam membangun komunikasi dengan semua kalangan, dan dengan semua generasi.

Om Damy, menurut Andre, juga selalu berpikir logis dalam setiap masalah dan memberi saran konstruktif untuk mencari solusi. "Saya secara pribadi merasa sangat kehilangan figur Om Damy," kata Andre.
Tak hanya cerdas, mampu membangun komunikasi dan berpikir logis dalam setiap masalah, Om Damy juga punya care (peduli) terhadap hal yang bersifat reiligius.
• Adi Sebut Kesuksesan Program Pemerintah Jadi Modal Kuat bagi Joko Widodo Memenangi Pilpres 2019
"Saya punya kesan saat beliau membangun Bukit Doa. Om Damy itu sangat care dengan apa yang bersifat religius," kata Andre.
Sementara Wakil Wali Kota Kupang, dr. Herman Man, melihat Om Damy tak hanya sebagai teman tapi juga sebagai orang yang perkenalkan NTT melalui Harian Kompas.
"Pak Damyan ini sebagai teman saya juga, selain itu dalam tugasnya, beliau adalah orang yang perkenalkan NTT dulu melalui Harian Kompas," kata Herman Man saat berada di rumah duka Jalan Fetor Funay BTN Kolhua, Selasa (29/1/2019).
Menurut Herman, sosok Damyan Godho merupakan orang yang sangat berjasa. Khusus pembangunan NTT bisa diperkenalkan melalui media Kompas.
"Dulu saya baca berita tentang itu ada inisal DAG dan itu beliau. Jadi bagi kami beliau orang pertama yang cukup berjasa promosi NTT lewat Kompas," kata Hermanus.
Dia mengatakan, dalam bidang tugas, Damyan Godho selalu memberikan kritik bagi pemerintah khususnya pembangunan dan pelayanan publik.
"Pak Dami selalu kritik kami, baik dulu semasa Pak Jonas dan saat ini Pak Jefri. Tapi kritikannya itu membangun dan memberi kami motivasi," katanya.
Dikatakan, dalam memberitakan soal NTT mungkin saja almarhum tidak menyangka bahwa hasil karyanya mempromosikan NTT.
"Beliau pelaku sejarah, karyanya turut berkontribusi bagi NTT. Kita kehilangan orang berjasa,karena pak Dami sudah perkenalkan NTT lebih dahulu dari yang lain," ujarnya.
Dia mengatakan, selain tokoh jurnalistik, almarhum juga adalah tokoh umat.