BPBD Kupang Pekan Depan Turunkan Bantuan ke Korban Bencana di Mata Air
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang telah mendata kerusakan rumah korban angin puting beliung di Desa Mata Air
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM I OELAMASI--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang telah mendata kerusakan rumah korban angin puting beliung di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT. Badan ini telah merencanakan menurunkan bantuan darurat bagi para korban pekan depan ini.
Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Charles Panie kepada POS KUPANG.COM, Sabtu (26/1/2019) menjelaskan, terkait bencana angin puting beliung yang dialami warga di Desa Mata Air, timnya sudah turun mendata.
Dari data yang ada, pihaknya akan menurunkan bantuan darurat guna meringankan beban penderitaan korban.
"Kita sudah data dan minggu depan ini kita akan turunkan bantuan emergency. Memang ini kejadian tidak pernah direncanakan jadi kewajiban pemerintah untuk berikan bantuan bagi warga korban bencana," kata Charles singkat.
• JADWAL & LIVE STREAMING Semifinal Indonesia Masters Kompas TV, Minions vs Ganda Denmark
• DPRD NTT Minta Dinkes Harus Bergerak Cepat Atasi DBD
• Camat Takari Canangkan Penanaman Kelor dan Lamtoro Keramba di Hoeknutu
Diberitakan sebelumnya, hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Kupang, Rabu (23/1/1/2019) Pukul 19.00 wita berdampak pada kerusakan rumah warga.
Rumah yang rusak akibat angin yakni rumah tempat tinggal keluarga Paulus Abukun (63) Warga RT 10B, RW 05, rumah sawah milik Beny Kanuk dan Cors Taebenu.
Paulus Abukun yang bermukim di area persawahan Desa Mata Air ketika ditemui POSKUPANG.COM di lokasi kejadian, Kamis (24/1/2019) menuturkan, kejadian angin puting beliung yang merusakan rumahnya terjadi pada Rabu (23/1/2019) sekitar Pukul 19.00 wita.
• Tak Masuk Kerja, Ratusan ASN Pemprov NTT Lakukan Hal Ini di Jalanan
• Soal Prediksi Cuaca Hari Ini, BMKG Keluarkan Empat Peringatan Dini. Waspadalah!
Saat itu sedang hujan lebat, tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dari arah laut dan secepat kilat menghantam rumahnya yang atap dan dinding terbuat dari seng bekas.
Seisi rumah yang ditampungnya sebanyak 13 orang itu panik dan tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menonton.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM,EDY HAYON)